[caption caption="Selip saat angkut hasil pertanian, untuk dijual ke pasar Bandung"][/caption]Pembangunan infrastruktur jalan memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan sebuah perekonomian, baik didaerah maupun nasional. Kerusakan jalan menjadi momok yang akan sangat merugikan bagi kelangsungan dunia usaha begitupun nasib petani diperkampungan, tak jauh beda nasibnya dengan warga pedesaan di Kampung Pasirhuni, Desa Cikadu, Kec. Cikadu, Cianjur Selatan, Jawa Barat ini merasakan dampaknya amat sangat pahit.
Jelas saja terlihat dengan mata kepala sendiri, karena semua ini dialami sendiri diperkampungan ini. Dengan adanya infrastruktur rusak, imbasnya ongkos distribusi pun naik klaim para pengusaha atau jasa angkutan barang. Ya, jelas saja kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat tinggi mengingat jarak dan waktu tempuh amat panjang, meskipun jarak sebenarnya tidak jauh - jauh amat, akan tetapi jalur distribusi mereka bertambah 3 (kali) lipat dari jarak kami sebenarnya ke kota tersebut, dikarenakan jalurnya harus memutar kewilayah lainnya yang akses jalannya lebih mudah. Belum lagi spare part kendaraan yang cepat abis, ban, dan sebagainya yang semua itu berimbas kepada harga kebutuhan masyarakat atau harga jual hasil pertanian.
Saat ini misalnya harga gula aren/ gula merah jawa dihargai 10.000 rupiah/kilogram dipetani, sangat jauh bedanya dengan harga dipasaran 16.000 rupiah/kg. Harga pisang hanya dihargai 1000 - 2000 rupiah/kg kepada petani. Bebanding 360 derajat dengan harga kebutuh masyarakat dari perkotaan, misalnya gas 3 kg dihargai 25.000 - 27.000 rupiah, BBM premium 9.000/liter, gula putih 13.000 rupiah/kg dan sebagainya.
Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan saudara kami diujung perbatasan negara sana, tidak beda jauh, karena kondisi kami diujung jalan kabupaten Cianjur yang berjarak 100 KM dengan waktu tempuh tidak kurang dari 5 jam. Jadi sangat berarti sekali jika jalanan ini terhubung kembali, sebagaimana dulu saat perkebunan teh berjaya dikawasan utara desa ini. Akan tetapi saat ini perkebunan teh Koleberes sudah tiada dan kini menjadi daerah transmigrasi yang menampung extransmigrasi.
Kembali ke permasalahan pembangunan jalan Cikadu - Bandung (perbatasan Cianjur - Bandung) yang sedang dikerjakan beberapa waktu lalu (tahap pengukuran) oleh pemenang tender. Awalnya saya merasa senang dengan kabar tersebut, karena masalah kami selama ini akan segera hilang. Akan tetapi, pembangunan jalan tersebut tidak sesuai yang sudah dijanjikan Pemprov Jawa Barat, yang pada awalnya akan membangun sejauh 34 KM dan kini hanya 7 KM dengan biaya yang sama 22,5 Milyar.
Hal ini terbukti adanya, dalam sebuah lelang online milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pelelangan "Jalan Cikadu - Kebon Muncang ( Desa Cikadu - Desa Cisaranten) sepanjang 7 KM dengan biaya 22,5 M. Baca : https://lpse.jabarprov.go.id/eproc/lelang/view/29204014 (Peningkatan Jalan Cikadu - Kebon Muncang (7 Km))
Padahal pada oktober 2015, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat M Guntoro, berjanji akan membangun jalan Sindangbarang, Cianjur Selatan hingga Ranbali, Bandung yang melintasi Jalan Cikadu. Berikut pemberitaannya dimedia nasional :
( Perbaikan Jalan di Wilayah Cikadu Cianjur mulai 2016 :http://m.galamedianews.com/daerah/46050/perbaikan-jalan-di-wilayah-cikadu-cianjur-mulai-2016.html);
( Percepat Jabar Selatan, Akses Cikadu Diperbaiki : http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/10/02/nvljwb282-percepat-jabar-selatan-akses-cikadu-diperbaiki );
(Jawa Barat Klaim Persentase Jalan Rusak Hanya 2 Persen : https://m.tempo.co/read/news/2016/01/20/090737981/jawa-barat-klaim-persentase-jalan-rusak-hanya-2-persen );
(Dorong Percepatan Ekonomi di Jabar Selatan, Pemprov Jabar Segera Perbaiki Jalan Cikadu, Cianjur Selatan : http://cikadu.desa.id/2015/11/dorong-percepatan-ekonomi-di-jabar-selatan-pemprov-jabar-segera-perbaiki-jalan-cikadu-cianjur-selatan/ )
Dikutip dari media online milik Desa Cikadu, pembangunannya sudah dimulai oleh pengembang. "Pembangunan Jalan Cikadu – Bandung Sudah Mulai Dikerjakan - Tahap awal pembangunan jalan Cikadu yang akan terhubung antara Sindingbarang – Cikadu – Rancabali (perbatasan Kabupaten Cianjur dan Kabupeten Bandung) segera terealisasi. Seperti yang diinformasikan Kepala BPPT Cikadu Ruslan, mengatakan bahwa sudah dimuali pengerjaan proyek pembangunan jalan tersebut, Sabtu, 02 April 2016.
“Pembangunan ruas jalan cikadu, sudah berproses pekerjaannya sekarang lagi pemasangan patok, minggu depan alat berat masuk”, ungkap Kepala BPPT Cikadu tersebut.; http://cikadu.desa.id/2016/04/pembangunan-jalan-cikadu-bandung-sudah-mulai-dikerjakan/."
Meskipun begitu, hanya bisa berharap jalanan tersebut bisa segera dibereskan, mengingat jalan ini sangat penting bagi perkembangan ekonomi diwilayah Cikadu khususnya Kampung Pasirhuni, Desa Cikadu, bagi kelancaran masyarakat wilayah Cianjur Selatan pada umumnya. Terima Kasih. NR/pshn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H