Mohon tunggu...
Nur Oktafia
Nur Oktafia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KHAS JEMBER

Bismillahirrahmanirrahim Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini Man jadda wa jadda✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Multikulturalisme dan Pendidikan Islam dalam Membangun Insklusifitas dan Toleransi

30 November 2021   22:00 Diperbarui: 30 November 2021   22:03 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Multikulturalisme terdiri dari dua kata yaitu multi yang berarti banyak, dan kultur yang mempunyai arti kata budaya. Sehingga jika diartikan menjadi satu yaitu sesuatu kebijakan dalam kehidupan yang senantiasa melekat atau ada ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan kultur budaya atau bisa juga dikatakan sebagai bentuk keragaman yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat seperti kegaraman ras,keragaman suku,keragaman budaya,keragaman bahasa,keragaman etnis dan lain sebagainnya.

* Multikulturalisme dibagi menjadi 5 jenis yaitu:

- Multikulturalisme akomodatif.

- Multikulturalisme otonomis.

- Multikultiralisme interaktif dan kritikal.

- Multikultiralisme isolasionis.

- Multikultiralisme kosmopolitan.

Pendidikan islam disebut juga dengan tarbiyah islamiyah. Pendidikan islam ini sangat diperlukan bagi anak diseluruh indonesia, Karena pendidikan islam ini sangat erat kaitannya dengan akhlak seseorang. Akhlak adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang karena seseorang akan terlihat lebih mulia dan tinggi derajatnya dikarenakan memiliki akhlak dan perilaku yang baik. 

Sebaliknya meskipun sesoranf tersebut sangat pandai akan tetapi akhlaknya tidak baik maka akan dipandang rendah oleh orang disekitar mereka. Nah oleh sebab itu pembentukan karakter atau akhlak pada pendidikan islam ini sangat diperlukan agar para penerus generasi bangsa indonesia memiliki akhlak yang terpuji.

Sikap toleransi terhadap kultur budaya juga sangat diperlukan karena dengan adanya sikap toleransi kita bisa menghargai perbedaan antara budaya satu dengan budaya lainnya. Dan kita tidak boleh bersifat egois dan menganggap bahwa budaya kita yang paling baik dan menilai budaya orang lain tidak baik.

Pendidikan insklusif merupakan suatu wadah atau suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang akan memberikan  suatu kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kekurangan fisik atau pikiran akan tetapi mereka memiliku peluang atau potensi kecerdasan sehingga mereka bisa mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan  pendidikan dan belajar bersama-sam dengan peserta didik lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun