Oleh : Koko NAAS + Aura (no : 218)
Tegas dan beringas Layaknya baja Pukulkan kebaikan untuk kelayakkan anak cucumu kelak
“Kakek.. Sering ku kecewakanmu Tak jarang ku nyalakan api di hatimu Kebodohan ku, keluguan ku.”
“Kakek.. Aku memang pemberontak Ingin dapat berenang lepas tanpa tembok-tembok aturan yang kau buat Ingin bisa berlari cepat tanpa setumpuk beban yang kau taruh di kaki ku.”
Itu kiranya yang ku lihat dari mata sesosok kakek Sebelum ia benar-benar lupa akan kiblat Sebelum ia menangis tersadar akan renta dan sakitnya. Kini, ia tertatih, dan terkapar di samping ku.
“Kakek.. Tangan ku kini siap menopang tangan dan tubuh mu Ya, kini hingga nanti..”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H