Mohon tunggu...
Nur Mutiani
Nur Mutiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil Al-Razi

23 Desember 2023   11:05 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PROFIL AL-RAZI

NURASIA

NIM : 2220203886208031

Email : nurasia031103@gmail.com

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Parepare

Abstrack

Al-Razi, also known as Rhazes, was an Iranian scientist, doctor, philosopher, and poet who lived in the 9th and 10th centuries. He was known for his extensive works in various fields, including medicine, philosophy, geometry, astronomy, and art. Despite being a brilliant figure in the Islamic world, he did not charge his patients for treatment. Ar-Razi's early life was filled with interesting stories, including being a diamond maker, money changer, and harp player. He left music to study chemistry, but later had to leave chemistry due to diseased eyes, leading him to pursue medicine. He studied diligently and worked day and night, eventually becoming a renowned healer and director of hospitals in Al-Rayy and Baghdad. Ar-Razi's most important work was the medical encyclopedia known as Al-Hawi fi Al-Tibb, which was later translated into Latin and considered the most important medical book of the middle ages. He also wrote other important books on medicine, alchemy, and general treatment for various ailments. He defined power as "the ability to do something or not do something" and believed that the universe depends on whatever God does. Ar-Razi's time was always used for useful things, and he was known for his influence on the treatment of smallpox. His vision gradually weakened and caused blindness due to his dedication to writing and studying.

Abstrack

Al-Razi, juga dikenal sebagai Rhazes, adalah seorang ilmuwan, dokter, filsuf, dan penyair Iran yang hidup pada abad ke-9 dan ke-10. Ia dikenal karena karyanya yang luas di berbagai bidang, termasuk kedokteran, filsafat, geometri, astronomi, dan seni. Meski menjadi sosok yang cemerlang di dunia Islam, beliau tidak memungut biaya dari pasiennya untuk berobat. Kehidupan awal Ar-Razi dipenuhi dengan kisah-kisah menarik, antara lain menjadi pembuat berlian, penukaran uang, dan pemain harpa. Dia meninggalkan musik untuk belajar kimia, tetapi kemudian harus meninggalkan kimia karena penyakit matanya, yang membawanya untuk mengejar kedokteran. Ia belajar dengan rajin dan bekerja siang dan malam, akhirnya menjadi tabib terkenal dan direktur rumah sakit di Al-Rayy dan Bagdad. Karya terpenting Ar-Razi adalah ensiklopedia kedokteran yang dikenal dengan nama Al-Hawi fi Al-Tibb, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dianggap sebagai buku kedokteran terpenting di abad pertengahan. Ia juga menulis buku penting lainnya tentang kedokteran, alkimia, dan pengobatan umum untuk berbagai penyakit. Dia mendefinisikan kekuasaan sebagai "kemampuan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu" dan percaya bahwa alam semesta bergantung pada apapun yang Tuhan lakukan. Masa Ar-Razi selalu dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat, dan beliau dikenal karena pengaruhnya dalam pengobatan penyakit cacar. Penglihatannya lambat laun melemah dan menyebabkan kebutaan karena dedikasinya dalam menulis dan belajar.

Al-Razi merupakan seoang pakar sains Iran yang hidup pada tahun 864-930 Masehi. Beliau lahir di Iran pada tanggal 28 Agustus 865 Masehi dan beliau wafat pada tanggal 9 Oktober 925 Masehi. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia matematika dan kesastraan. Ar-Razi juga merupakan dokter, filsuf dan juga penyair yang memiliki lebih dari 200 karya di bidang filsafat kedokteran, geometri, astronomi, teologi, filologi, dan kesenian. Di dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, Ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena beliau memiliki banyak murid. Beliau di kenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.

Sejarah Tokoh 

Ar-Razi memiliki nama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Zakaria bin Yahya Ar-Razi atau dikenal sebagai Rhazes di dunia barat. Ar-Razi merupakan seorang dokter yang baik dan tidak membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya. Ar-Razi merupakan sosok gemilang dalam dunia islam. Pemikiran beliau mengilhami banyak ulama dan juga ilmuwan di dunia. Pada saat muda Ar-Razi di kenal dengan beragam kisah yang enarik. M Syarif di dalam buku para Filosof Muslim menjelaskan bahwa Ar-Razi tercatat pernah menjadi tukang intan, penukar uang, hingga pemain kecapi di masa mudany. Pada masa muda itulah di kemudian hari, Ar-Razi meninggalkan music untuk mempelajari lebih dalam ilmu kimia. 

Pada saat usia 40 tahun, Ar-Razi meninggalkan kimia karena matanya terserang penyakit akibat eksperimen yang di lakukannya yang menyebabkan mencari dokter dan obat-obatan. Itulah penyebab yang di tuturkan Al-Biruni, Baihaqi, dan lainnya, Ar-Razi mempelajari ilmu kedokteran dan oba-obatan. Beliau sangat rajin belajar dan bekerja di siang dan malam hari. Beliau berguru pada Ali bin Rabban At-Thabari yang merupakan seorang dokter dan filsuf. Sosok Ar-Razi memang istimewa, di samping menguasai beragam ilmu aeperti musik, kimia, dan kedokteran, serta filsafat.

Pada masa Khalifah Muktafi. Ar-Razi pergi ke Baghdad dan memimpin sebuah rumah sakit. Ar-Razi juga punya pengaruh besar terhadap pengobatan cacar. Saat menjabat sebagai Kepala Dokter di Baghdad, dia adalah orang pertama yang mendeskripsikan cacar dan membedakannya dari campak. Waktu-waktu yang di lalui oleh Ar-Razi selalu di gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Jika beliau tidak bersama murid dan pasinnya beliu selalu menggunkan waktunya untuk menulis dan belajar. Inilah yang membuat penglihatannya berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kebutaan. 

Di dunia medis, ar-Razi berguru kepada Ali bin Sahl Rabban al-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir dari keluarga Yahudi di Merv, Tabaristan, Iran. Namun, bin Rabban telah masuk Islam ketika pemerintahan Khalifah Abbasiyah Al-Mu'tasim menariknya ke dalam istana.

Kehebatan ilmu kedokteran Ar-Razi

Melansir NCBI, Ar-Razi belajar kedokteran dan mungkin juga filsafat dengan bin Rabban. Al Razi dengan cepat melampaui gurunya dan menjadi seorang tabib terkenal. Beliau diangkat sebagai direktur rumah sakit di kampung halamannya Al-Rayy pada masa pemerintahan Mansur bin Ishaq bin Ahmad bin Asad dari Dinasti Saman. Ketenaran Ar-Razi bahkan mencapai ibu kota Abbasiyah. Dia dipanggil oleh Khalifah Al Muktafi untuk menjadi direktur utama rumah sakit terbesar di Baghdad. Al Razi juga adalah orang yang dilibatkan dalam memilih lokasi rumah sakit baru.

Ar-Razi mendefinisikan kekuasaan sebagai "Kemampuan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu". Menurut beliau, jika Tuhan tidak melakukan sesuatu, maka ketiadaan akan tetap tiada. Adapun jika Tuhan melakukan sesuatu, ketiadaan maka menjadi ada. Alam semesta bergantung pada apa saja yang Tuhan lakukan.

Kara-Karya dan Temuannya

Ar-Razi menulis lebih dari 224 buku tentang berbagai mata pelajaran. Karyanya yang paling penting adalah ensiklopedia medis yang di kenal sebagai Al-Hawi fi Al-Tibb, yang di kenal di Eropa sebagai Liber Continens. Liber Continens diduga disusun oleh murid-muridnya setelah kematian Ar-Razi. Buku itu diterjemahkan pada 1279 ke bahasa Latin oleh Faraj bin Salim, seorang sarjana yang bekerja di Istana raja Sisilia. Buku itu dianggap sebagai buku medis paling penting di abad pertengahan.

Kitab-Kitab Penting Ar-Razi

Kitab Al Mansuri Fi al-Tibb, buku pegangan ilmu kedokteran yang ditulisnya untuk penguasa Al Rayy Abu Salih Al-Mansur bin Ishaq. Kemudian, Kitab Man la Yahduruhu Al-Tabib yang dipersembahkan bagi kaum miskin, para musafir, dan warga negara biasa tentang pengobatan umum ketika tidak ada dokter.

Kitab Br 'al-S'ah tentang penyakit yang menurutnya dapat disembuhkan dalam waktu satu jam, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit telinga, kolik, gatal, kehilangan perasa, dan nyeri otot.

Kitab Sirr Al-Asrar yang terkait dengan alkimia hingga Kitab al-Murshid, pengantar singkat tentang prinsip-prinsip dasar kedokteran yang dimaksudkan sebagai materi kuliah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun