Mohon tunggu...
Muhamad  Nur Mustakim
Muhamad Nur Mustakim Mohon Tunggu... Lainnya - Benar-Benar Bukan Orang Benar

Pembelajar yang hanya bisa diberhentikan oleh kehendak Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kok Anti Kimia? (1)

22 Mei 2018   22:54 Diperbarui: 23 Mei 2018   07:52 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, Andi menghadiri sebuah diskusi mingguan di kampus. Diskusi mingguan ini berada di bawah naungan BEM kampus. Pesertanya pun bebas, siapa saja boleh ikut, baik mahasiswa semester 1, 3, 5, dan seterusnya. Tak jarang pula beberapa dosen ikut menghadiri kampus ini guna pengontrolan agar berjalannya diskusi mingguan tetap berjalan sehat. 

Diskusi minggu ini yang diadakan hari Minggu kemarin sepertinya meninggalkan kesan yang amat dalam pada diri Andi, entah baik atau buruk tak ada informasi detail tentang itu. Yang pasti Andi memerlukan bertemu denganku siang ini, dari teks whatsapp yang dikirim kepadaku tadi malam, "Ndre, nanti siang ngopi di kantin ya! Ada sesuatu yang penting nie," aku bisa mengira bahwa ada hal penting yang harus dibicarakan.

Eh, tapi kok aku bisa mengambil kesimpulan kalau hal penting yang ingin dibicarakan Andi ada hubungannya dengan diskusi mingguan ya? Hahahaha....aneh, tapi tak mengapa lah, mungkin juga ada hubungannya.

Jarum jam sudah tepat pada pukul 12.00, saat itu juga adzan untuk Sholat Dzuhur berkumandang. Langsung aku berangkat ke masjid kampus untuk menunaikan sholat. Seusai sholat aku langsung menuju ke kantin untuk memenuhi janji dengan Andi.

Andi sudah menunggu di salah satu meja di kantin dengan dua gelas kopi hitam favoritku. Ah, Andi memang selalu mengerti hal-hal favoritku, biasanya ia selalu menanyakan terlebih dahulu, "mau mesen apa?" saking seringnya berbicara hal-hal penting denganku, Andi sudah mengerti apa favoritku dalam perbincangan serius.

"Sudah nunggu lama, Ndi?"

"Nggak, Ndre, baru aja aku pulang dari masjid," kayaknya tadi dia nggak ada di masjid deh, ah, sudahlah! Penyakit berprasang buruk yang aku miliki selalu saja muncul. Dan usahaku untuk meredam itu sangatlah rumit. Semoga saja aku bisa selalu untuk mengatasinya.

"Aku tadi lihat kamu di masjid, Ndre," loh, dia kok bisa tahu pikiranku?, "kamu di utara tadi, aku di selatan." Oh, seperti itu.

"Oke, oke. Apa ni? Katanya ada sesuatu yang penting."

"Begini, Ndre! Kemarin aku ikut diskusi mingguan........" nah kan, bener tentang diskusi mingguan, "tema yang dibahas itu yang buat aku jadi kepikiran terus." Hmmmm....., menarik.

"Emang yang dibahas apa, Ndi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun