Mohon tunggu...
Muhamad  Nur Mustakim
Muhamad Nur Mustakim Mohon Tunggu... Lainnya - Benar-Benar Bukan Orang Benar

Pembelajar yang hanya bisa diberhentikan oleh kehendak Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hati Sebesar Mentari

23 Oktober 2017   20:05 Diperbarui: 23 Oktober 2017   20:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam yang indah kata sebagian orang, tapi tak terasa pada diriku. Gugusan bintang yang kata sebagian orang sering melukiskan indah wajah seseorang, tapi tak kudapatkan pada diriku, hembusan udara dingin yang kata sebagian orang merupakan panggilan kasih sayang dari seseorang, tak juga kurasakan. Ahh!!! Ada apa dengan diriku ini. 

"Mas, maafin aku ya! Aku mohon dengan sangat untuk tidak lagi menghubungiku"

"Oh! Kamu sudah temukan pengganti?"

"Maaf mas!"

"Berbahagialah selagi kau bisa!"

"Sekali lagi aku minta maaf mas!"

"Hatiku selalu lapang pada setiap orang yang meminta maaf, meskipun......."

"Meskipun apa mas...?"

"Meskipun begitu sakit, yang kuderita!"

"Aku udah gak bisa apa-apa lagi mas, hati ini bergerak dengan sendirinya"

"Jangan kau campurkan hati dengan nafsu! Itu dua kutub yang berbeda"

"Aku gak bisa menemukan kejelekan pada dirinya mas"

"Kamu baru kenal beberapa hari sudah bilang begitu, kau kenal diriku sudah berapa tahun?"

"Ya, itu yang aku rasa mas, aku sudah kenal kamu sudah 10 tahun mas"

"Nah!!! Nanti kau bakal tahu sendiri setelah tahun ke-10 kau mengenalnya,berbahagialah!"

Mencoba untuk memiliki hati besar tentu akan dibarengi dengan ujian-ujian yang besar, agar benar-benar dapat memiliki hati besar yang sesungguhnya. Mungkin bisa kelak sebesar matahari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun