Mohon tunggu...
Nur Mustaina
Nur Mustaina Mohon Tunggu... Lainnya - Agronomy and Horticulture IPB University

Write one important point (new think) every day until your body and life are destined to be separated

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Dosa Arumi

23 September 2022   22:27 Diperbarui: 25 September 2022   09:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: canva.com

Tanggal tumbuh mengangin-anginkan

jalan yang panas,

disesaki dosa dari manusia yang tidak

mengakui dirinya gila.

Terbang gemuruh suara

membawa Arumi pada Tuhan yang

merindu doa, dirindu manusia

dan saling yang bersilang

sampai dan tiba berebut makna

pada ayat yang kembali

disuarakan,

seperti koyak perih luka tusuk

membuncah,

mengusir juga merapikan perapian.

Maka matilah yang merusak, dan

Tuhan sekali lagi mengampuni.

Veteran Selatan, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun