Mohon tunggu...
nur muhlisoh
nur muhlisoh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Ilmu Ekonomi Islam dalam Mazhab Mainstream

12 Maret 2018   14:51 Diperbarui: 12 Maret 2018   15:12 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari prilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun islam. Sistem ekonomi islam merupakan solusi perekonomian dunia,begitulah yang sepatutnya kita katakan terhadap ekonomi islam, karena perkembangan ekonomi islam telah membuktikan bagaimana ekonomi yang seharusnya dikelola oleh masyarakat maupun pemerintahan, diberbagai belahan dunia yang telah membuktikan dan menerapkan sistem ekonomi syariah yang berdasarkan ajaran agama islam yaitu al-qur'an dan as-sunnah.

Mazhab mainstream memiliki anggapan bahwa perbedaan utama antara ilmu ekonomi konvensional dengan ekonomi islam adalah dalam hal cara mencapai tujuan. Mereka menyetujui pandangan konvesional bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya keterbatasan sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.secara parsial atau lokal sangat mungkin terjadi kelangkaan sumber daya ekonomi, meskipun  secara keseluruhan (alam semesta) terjadi keseimbangan. Misalnya, di afganistan atau irak terjadi kekurangan sumber daya ekonomi.

Dengan tetap memberikan pandangan kritis terhadap aspek-aspek normative dalam ilmu ekonomi, mazhab mainstream memfokuskan kepada cara mengelola sumber daya yang terbatas dan keinginan yang tidak terbatas tersebut. Jika kapitalisme memecahkan permasalahan ekonomi dengan market mechanism dan sosialisme menggunakan centralizet planning, maka ekonomi islam menggunakan cara yang ditentukan dalam al-qur'an, hadits dan praktik-praktik ekonomi islam pada masa kejayaan islam.

Meluasnya mazhab ini di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu; Secara umum pemikiran mereka relative lebih moderat jika di bandingkan dengan mazhab lainnya sehingga lebih mudah diterima. Kebanyakan tokoh merupakan staf, peneliti, penasehat, atau setidaknya memiliki jaringan erat dengan lembaga-lembaga regional atau internasional yang telah mapan seperti islamic development bank (IDB). Ide-ide mereka banyak ditampilkan dengan cara-cara ekonomi konvensional, misalnya menggunakan economic modeling quantitative methods sehingga mudah dipahami.

Selain itu madzhab mainstream, yang banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh yang berasal dari islamic development bank (IDB) antara lain M.Umer Chapra, M.A. Mannan, Nejatullah Siddiqi, Khursid Ahmad, Monzer Khaf dan sebagainya mengakui adanya scarcity yang mendasari terbentuknya ilmu ekonomi. Karena sebagaian tokoh ini adalah alumni dari berbagai perguruan tinggi amerika dan eropa maka mereka dapat menjelaskan fenomena ekonomi.

Salah satu data dalam tokoh madzhab umer chapra yang lahir pada tanggal 1 februari 1933 di Pakistan arab Saudi. Beliau terkenal dengan kontribusinya mengenai perkembangan ekonomi islam selama 3 dekade.beliau sangat dihormati atas pandangan dan pendekatan ilmiahnya. Dalam konstribusi terdapat dalam 3 buku yaitu; kearah sistem moneter yang adil (1985), islam dan tantangan ekonomi (1992), dan masa depan ekonomi: suatu prespektik islam (2000). Menurutnya ilmu ekonomi konvensional yang selama ini mendominasi pemikiran ilmu ekonomi modern, menjadi sebuah disiplin ilmu yang sangat maju dan bahkan terdepan, dari akselerasi perkembangan di Negara-negara industry barat ialah tersedianya sumber-sumber kajian yang substansial bagi pakar untuk membantu program riset mereka, Umer Chapra juga berpendapat bahwa usaha mengembangkan ekonomi islam bukan berarti memusnahkan semua hasil analisis yang baik dan sangat berharga yang telah dicapai oleh ekonomi konvensional selama lebih dari seratus tahun terakhir.

Letak perbedaan mazhab mainstream dengan ekonomi konvensional terletak dalam cara penyelesaian masalah. Dilema sumber daya yang terbatas versus keinginan  yang tidak terbatas memaksa manusia melakukan pilihan atas keinginannya. Dalam ekonomi konvensiona, pilihan dan penentuan skala prioritas dilakukan berdasarkan selera pribadi masing-masing. Dalam bahasa al-qur'an, pilihan dilakukan dengan "mempertuhankan hawa nafsunya." Tetapi dalam ekonomi islam, keputusan pilihan ini tidak dapat dilakukan semaunya saja.

Ekonomi islam itu berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa di dalam kerangka (suatu) masyarakat islam yang di dalamnya jalan hidup islam ditegakkan sepenuhnya. Ekonomi islam merupakan sebuah studi tentang (masalah-masalah ekonomi dari) setiap individu dalam masyarakat yang memiliki kepercayaan terhadap nilai-nilai kehidupan islami, yakni homo islamicus. Sistem ekonomi islam, menurut mannan "berdiri di atas kakinya sendiri dan menggabungkan semua segi yang baik dari sebuah masyarakat yang sehat dan seimbang".

Mazhab ini lebih setuju ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. Yang disabdakan nabi Muhammad SAW. Bahwa manusia tidak akan puas. Bila diberikan emas satu lembah maka akan meminta emas dua lembah. Dan bila diberikan emas dua lembah maka memintanya emas tiga lembah begitilah sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Boedi.2010. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: Pustaka Setia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun