Mohon tunggu...
Nur Muhammad Zaki
Nur Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

saya suka makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Monopolistik dan Pasar Oligopoli

29 November 2022   10:59 Diperbarui: 29 November 2022   12:08 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            - Dan juga penurunan harga yang berakibat pada menurunnya tingkat keuntungan perusahaan

            - Permintaan yang menjadi berkurang

Dokpri
Dokpri

Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang

  • Mirip dengan pasar persaingan sempurna, di pasar monopolistik dalam jangka panjang perusahaan memperoleh keuntungan normal.
  • Perusahaan di pasar monopolistik ketika mendapatkan laba normal itu berbeda dengan perusahaan di pasar persaingan sempurna, yaitu:

          - Biaya produksi dan harga di pasar monopolistik lebih tinggi

          - Kegiatan produksi yang dilakukan di pasar monopolistik tidak mencapai titik optimal yang berarti biaya per unitnya merupakan minimalnya.

  • Harga jual yang masih tinggi dibanding biaya marginalnya (P>MC)
  • Di dalam jangka panjang terjadi yang namanya kelebihan kapasitas

Dokpri
Dokpri

Kelebihan pasar monopolistik

  • Banyaknya produk yang dihasilkan oleh produsen membuat konsumen mempunyai banyak opsi untuk memilih produk dan membuat konsumen untuk memilih produk yang terbaik.
  • Di dalam pasar monopolistik banyak tersedia kebutuhan sehari-hari sehingga konsumen mudah untuk mendapatkannya.
  • Perbedaan produk yang dibuat oleh perusahaan membuat konsumen/ pembeli harus bersifat selektif untuk memilih produk akan tetapi biasanya pembeli/ konsumen bisa menjadi pelanggan tetap produk yang dibuat oleh perusahaan karena mereka sudah mendapat kepuasan dari produk tersebut.
  • Kebebasan terhadap setiap produsen untuk keluar masuk pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik

  • Harus mempunyai modal yang lumayan besar.
  • Persaingan yang cukup tinggi di bidang jasa pelayanan dan kualitas harga.
  • Perusahaan harus terus berinovasi di produknya agar tidak kalah dengan produsen lainnya dan hal ini akan berdampak pada meningkatnya biaya produksi yang berpengaruh pada harga produk.
  • Operasi pasar monopolistik tidak seefektif pasar persaingan sempurna dikarenakan harganya tinggi, kuantitas produksi kecil dan keseimbangan tidak mencapai efisiensi produksi dan efisiensi alokasi.
  • PASAR OLIGOPOLI

Pertama kali teori oligopoli dipertunjukkan secara formal, yaitu pada tahun 1838 oleh seorang tokoh yang bernama Augustin Cournot dari karyanya yang berjudul "Researches sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses". Akan tetapi teori ini dikritik oleh tokoh ekonom yang bernama Bertrand. Walaupun dikritik teori yang dikemukakan oleh Augustin Cournot ini menjadi tolak ukur untuk teori oligopoli yang lainnya. Kata oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu oligos polein yang artinya beberapa penjual atau yang mendagangkannya sedikit saja. 

Jadi pengertian pasar oligopoli adalah pasar yang dimana konsumennya lebih banyak dibandingkan produsennya yang membuat persaingan antar produsen menjadi sangat ketat, contohnya perusahaan semen. Misalkan perusahaan yang ada di pasar oligopoli menurunkan harga produknya dengan tujuan mendapatkan peningkatan di penjualan, maka yang terjadi perusahaan-perusahaan lain akan menurunkan harganya juga agar tidak kehilangan pangsa pasarnya. Apabila sebaliknya ketika perusahaan ingin menambah harga produknya, maka yang terjadi perusahaan lain pasti menaikkan harga lebih sedikit dibanding perusahaan tersebut, sehingga di dalam pasar oligopoli ini tidak ada perusahaan yang bertindak bebas. Karena perusahaan di pasar ini ingin mencari keuntungan sebanyak- banyaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun