Mohon tunggu...
nurmuhammadikhsan
nurmuhammadikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswa pendidikan sejarah UPI, saya memiliki minat di berbagai bidang seperti fotografi, dunia game, musik, dan lain-lainnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Lensa ke Ruang Kelas: Pemanfaatan Fotografi dan Videografi Sebagai Media Pembelajaran Sejarah

26 Desember 2024   16:21 Diperbarui: 26 Desember 2024   16:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.kelasgarasi.com/wp-content/uploads/2024/09/fotografi-videografi-dudi-sugandi-kelas-garasi.jpg

Sejarah adalah sebuah pintu yang menghubungkan kita dengan masa lalu, sejarah memberikan berbagai wawasan mengenai suatu peristiwa, tokoh, dan budaya yang membentuk dunia kita pada masa kini. Di dalam sebuah pembelajaran, sejarah sering kali dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik minat siswa, terutama bagi generasi muda pada saat ini yang hidup dan tumbuh di era digital. Dari hal tersebut, diperlukan sebuah media pembelajaran yang menarik untuk mengajarkan sejarah kepada para generasi muda. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan fotografi dan videografi sebagai media pembelajaran. Dengan memanfaatkan fotografi dan juga videografi sebagai media pembelajaran, informasi yang disampaikan akan terkesan lebih menarik dan interaktif. Fotografi dan videografi tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu visual saja, akan tetapi bisa juga sebagai sarana untuk merangsang kreativitas dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Melalui fotografi dan videografi ini juga kita dapat menghidupkan kembali berbagai peristiwa bersejarah di masa lalu dan membantu siswa untuk lebih mudah memahami berbagai peristiwa tersebut.

Fotografi dan videografi memiliki kemampuan untuk menyampaikan berbagai informasi secara efektif, sebuah gambar dan video lebih bisa mengekspresikan emosi dan konteks yang sering kali sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Di dalam pembelajaran sejarah, penggunaan media fotografi dan videografi dapat membantu siswa dalam beberapa hal. Misalnya seperti, dengan melihat sebuah gambar atau video dari suatu peristiwa sejarah, siswa dapat membangkitkan rasa empati dan koneksi emosional mereka. Selain itu, dengan menggunakan media fotografi dan videografi yang berbasis visual, siswa akan lebih mudah dalam memahami ide-ide kompleks dalam sejarah. Penggunaan gambar dan video dalam pembelajaran sejarah juga dapat meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan.

Implementasi Media Fotografi dan Media Videografi dalam Pembelajaran Sejarah

Media fotografi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk memperkaya pembelajaran sejarah. Implementasi yang bisa dilakukan dalam pembelajaran sejarah ini bisa menggunakan beberapa cara penerapan. Misalnya saja seperti menggunakan foto-foto bersejarah sebagai studi kasus, siswa dapat diminta untuk menganalisis konteks dari berbagai foto-foto tersebut untuk mengasah kecerdasan dan kekritisan mereka. Siswa juga bisa diajak untuk menciptakan sebuah proyek fotografi seperti melakukan pemotretan di lingkungan sekitar yang memiliki nilai sejarah ataupun membuat sebuah kolase foto yang menceritakan sebuah peristiwa sejarah. Selain itu, pihak sekolah juga bisa bekerja sama dengan mengajak masyarakat, komunitas sejarah, dan tokoh sejarawan, untuk membuat sebuah pameran sejarah yang di dalamnya bisa menampilkan foto-foto dan video bersejarah yang nantinya bisa digunakan untuk menarik minat siswa pada sejarah.

Selain media fotografi, media videografi juga dapat digunakan dalam berbagai cara untuk memperkaya pembelajaran sejarah para siswa. Misalnya saja seperti, siswa dapat ditugaskan untuk membuat sebuah dokumenter pendek tentang topik sejarah tertentu. Siswa juga bisa melakukan wawancara dengan narasumber atau saksi sejarah yang nantinya bisa dijadikan sebuah tugas video wawancara. Selain itu, di era digital yang sangat masif ini, siswa dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk berbagi pengetahuan sejarah mereka melalui video singkat.

Kelebihan dan Kekurangan Media Fotografi dan Videografi

Media fotografi dan videografi pastinya memiliki banyak kelebihan daripada media pembelajaran lainnya. Akan tetapi, kedua media ini juga pastinya memiliki kekurangannya masing-masing. Di sini penulis akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai kelebihan dari media fotografi dan videorafi.

Media fotografi memiliki kemampuan unik untuk menerjemahkan konsep-konsep abstrak menjadi lebih konkret dan mudah dipahami. Gambar-gambar yang relevan dapat membantu siswa mengaitkan berbagai teori dengan realitas, sehingga memudahkan mereka dalam memahami materi pelajaran. Penggunaan fotografi dalam pembelajaran juga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa. Ketika siswa melihat gambar-gambar yang menarik dan berkaitan dengan topik pembelajaran, mereka cenderung lebih terlibat dan bersemangat untuk belajar. Fotografi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kreativitas siswa. Dalam proyek pembelajaran berbasis fotografi, siswa dapat diajak untuk mengambil gambar yang berkaitan dengan tema tertentu, kemudian mendiskusikan makna di balik gambar tersebut.

Lalu media videografi juga menawarkan cara penyampaian informasi yang lebih dinamis dibandingkan dengan metode tradisional. Video dapat menggabungkan elemen visual dan audio, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh. Video pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengakses materi dari mana saja dan kapan saja. Dengan adanya rekaman video, siswa dapat menonton ulang penjelasan guru atau materi pelajaran sesuai kebutuhan mereka, sehingga mendukung proses belajar mandiri. Video juga memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan menggunakan video interaktif atau kuis berbasis video, guru dapat menciptakan suasana kelas yang lebih aktif dan partisipatif. Siswa tidak hanya menjadi pendengar pasif tetapi juga terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Selain memiliki kelebihannya, media fotografi dan videografi juga memiliki kekurangan seperti, media fotografi dalam pembelajaran sejarah memiliki beberapa kekurangan misalnya foto hanya menekankan pada indra penglihatan saja, yang berarti bahwa informasi yang disampaikan terbatas pada apa yang terlihat dalam gambar, tanpa memberikan konteks tambahan yang mungkin diperlukan untuk pemahaman yang lebih mendalam. Lalu, gambar yang terlalu kompleks dapat mengurangi efektivitas pembelajaran. Jika foto mengandung banyak elemen atau detail yang rumit, siswa mungkin kesulitan untuk menangkap inti dari materi yang diajarkan. Selain itu ukuran gambar juga menjadi faktor yang cukup penting, jika gambar terlalu kecil, siswa akan kesulitan untuk melihat dengan jelas, yang dapat mengurangi minat dan perhatian mereka terhadap materi. Lalu, validitas gambar juga harus dipertimbangkan, gambar-gambar yang tidak akurat atau tidak representatif dapat menyesatkan pemahaman siswa tentang peristiwa sejarah. Terakhir, penggunaan media fotografi membutuhkan keterampilan dalam memilih dan menyajikan gambar yang tepat agar sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga memerlukan waktu dan usaha lebih dari guru.

Media videografi dalam pembelajaran juga memiliki beberapa kekurangan seperti kurangnya interaksi langsung, salah satu kelemahan utama adalah minimnya interaksi langsung antara siswa dan pengajar. Pembelajaran menggunakan video memerlukan perangkat teknologi yang memadai dan koneksi internet yang stabil. Hal ini bisa menjadi kendala bagi siswa di daerah terpencil atau mereka yang tidak memiliki akses ke perangkat tersebut. Lalu membuat video pembelajaran berkualitas tinggi memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Di beberapa wilayah dengan infrastruktur yang kurang memadai, akses internet dan perangkat elektronik menjadi kendala utama dalam penggunaan media video untuk pembelajaran.

Tantangan dalam Implementasi Media Fotografi dan Videografi

Meskipun media fotografi dan videografi memiliki manfaat yang sangat banyak dan bisa dibilang efektif dalam menjadi sebuah media pembelajaran. Media fotografi dan videografi juga tidak terlepas dari berbagai tantangannya tersendiri. Tantangan tersebut seperti tidak meratanya teknologi pada setiap sekolah. Tidak semua sekolah memiliki akses ke perangkat fotografi maupun videografi yang memadai. Keterbatasan ini dapat menghambat implementasi media ini secara efektif di kelas. Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas yang mendukung penggunaan teknologi ini. Selain itu, guru perlu memiliki keterampilan yang cukup dalam menggunakan teknologi fotografi dan videografi agar dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam pembelajaran. Pelatihan bagi guru menjadi penting untuk memastikan bahwa mereka mampu memanfaatkan media ini secara efektif. Penggunaan gambar dan video juga harus memperhatikan aspek etika dan hak cipta. Para guru dan siswa perlu diajarkan tentang pentingnya menghormati karya orang lain serta bagaimana cara mendapatkan izin sebelum menggunakan karya tersebut dalam konten visual. Lalu, salah satu yang paling penting adalah Kualitas konten video atau foto yang digunakan. Konten yang tidak relevan atau berkualitas rendah dapat mengurangi efektivitas media tersebut dalam menyampaikan pesan pembelajaran

Pemanfaatan fotografi dan videografi sebagai media pembelajaran sejarah membawakan banyak keuntungan bagi pendidikan di dunia modern ini dan juga membuka peluang baru untuk menjadikan materi pelajaran terutama sejarah menjadi lebih menarik dan relevan bagi siswa. Dengan menghadirkan elemen visual ke dalam proses belajar, kita dapat membantu siswa memahami kompleksitas sejarah dengan cara yang lebih mendalam dan bermakna. Kedua media ini juga tidak hanya membantu siswa memahami konsep-konsep sulit tetapi juga meningkatkan minat dan keterlibatan mereka dalam proses belajar. Meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi, manfaat jangka panjang dari pendekatan ini sangat signifikan. Dengan kreativitas dan inovasi, kita dapat membawa sejarah hidup ke ruang kelas melalui lensa kamera, menjadikan setiap pelajaran sebagai pengalaman yang tak terlupakan bagi generasi mendatang.

DAFTAR REFERENSI

Arifin, K., & Widodo, S. (2014). Pengembangan Media Video Pembelajaran Tentang Pelajaran Videografi Kompetensi Dasar Gerakan Kamera dan Jenis Pengambilan Gambar pada Kamera Video yang Layak untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Sidoarjo. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 2(3), 85-97.

Mulyanta. (2022). Gambar Fotografi Sebagai Media Pembelajaran. [Online] https://btkp-diy.or.id/artikel/gambar-fotografi-sebagai-media-pembelajaran

Rudian, R. (2020). IMPLEMENTAI KAMERA DIGITAL SEBAGAI MEDIA MERDEKA BELAJAR PADA OUTINGCLASS BAHASA INGGRIS KELAS X SMA SAHABATQU YOGYAKARTA.

Yudianto, A. (2017). Penerapan video sebagai media pembelajaran.

Ridwan, R. S., Al-Aqsha, I., & Rahmadini, G. (2021). Pemanfaatan media pembelajaran berbasis video dalam penyampaian konten pembelajaran. Inovasi Kurikulum, 18(1), 38-53.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun