Mohon tunggu...
Nur Muhammad Afifurrahman
Nur Muhammad Afifurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serunya Belajar Membatik di Kelurahan Wisata Edu-Aksi Dadaprejo

28 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 28 Juni 2021   07:59 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah 4 mahasiswa mengikuti kelas batik yang dibina oleh bu Yuni dan bu Yuyun selaku penanggung jawab wisata Edu-Aksi Dadaprejo sektor batik. Kelas ini dibandrol dengan harga Rp 35.000 per orang.

Jika dilakukan secara maksimal, kelas membatik dapat berlangsung hingga 2-3 jam. Pelatihan batik tulis ini hanya simulasi membatik pada kain ukuran kecil, sehingga proses penulisan batik bisa dilakukan dengan cepat. “aslinya membuat batik tulis ini bisa lebih dari sehari, kalau ditulis di kain ukuran 2 meter” ungkap bu Yuni. Pada kelas batik ini, canting yang digunakan berukuran 3, namun untuk yang sudah profesional bisa menggunakan canting ukuran 1 bahkan 0.

Tahapan dalam kelas batik ini dimulai dengan perkenalan alat-alat batik, dimulai dari lilin, canting, wajan kecil, kompor kecil, kain ukuran 30 cm x 30 cm, pewarna batik, dan yang terpenting adalah water gloss.

Setelah perkenalan peralatan batik, bu Yuni memanaskan lilin, dan mempersiapkan peralatan lainnya. Dan bu Yuyun membagikan kain serta canting pada masing-masing siswa kelas batik.

Saat lilin sudah siap untuk ditulis, bu Yuyun mempraktekkan batik tulis. “kain dipegang di tangan kiri dan canting untuk menulis batik ditangan kanan dengan posisi kemiringan  45 derajat agar tidak tumpah, tangan kiri pun posisi kemiringan disesuaikan dengan kemiringan tangan kanan” kata bu Yuyun.

Bu Yuyun sedang memberi contoh dalam penulisan batik dengan canting (Dokpri)
Bu Yuyun sedang memberi contoh dalam penulisan batik dengan canting (Dokpri)

Berikut tahapan membatik dengan metode tulis:
1. Menulis dengan menggunakan lilin panas diatas kain putih.
2. Mewarnai kain yang sudah ditulis dengan pewarna batik tulis.
3. Setelah kain yang diwarnai kering, kain dilapisi dengan water gloss agar warna tidak luntur.
4. Kain yang sudah dilapisi water gloss, dicelupkan di air bersih untuk melunturkan water gloss.
5. Melarutkan lilin yang tertulis di kain dengan cara dicelupkan di air mendidih.
6. Tahap terakhir, yaitu kain dijemur dengan panas ruangan agar tidak terlalu terkena terik matahari.

Berikut adalah tahapan dalam proses pembuatan batik tulis. Ayo membatik !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun