Mohon tunggu...
Nur Medawati
Nur Medawati Mohon Tunggu... -

seorang pendidik\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kupu-Kupu Menjadi Kepompong

3 April 2014   03:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepanikan kini melanda Ido. Selera makannya menjadi buyar. Ia tak sanggup lagi menelan air liurnya apalagi butiran nasi. Perutnya tiba-tiba terasa kenyang. Ia tidak menyangka Sri akan mengetahui hal ini lebih dahulu. Tiba-tiba terdengar suara pintu di buka diiringi suara anak-anak. Tidak hanya Lisa yang panik, tetapi Ido juga merasakan hal yang sama. Keduanya salah tingkah. Mereka tertunduk seakan menyesali penghianatan yang telah mereka lakukan.
Sambil meletakkan bungkusan plastik besar, Sri mengatakan, “Sudah kubelikan perlengkapan untuk bayimu nanti waktu dia lahir. ”
Setelah Sri selesai berucap, ia menggandeng tangan anak-anaknya menuju kamar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun