Mohon tunggu...
Nur Maya
Nur Maya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka

Berkuliah jurusan PGSD

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Membeli Satu Produk, Membunuh Satu Nyawa

11 November 2023   12:49 Diperbarui: 11 November 2023   12:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Segenap aksi terus dikerahkan untung mendukung Palestina di tengah konflik dengan Israel,salah satu aksi yang kini ramai di perbincangkan yaitu pemboikotan produk yang dikabarkan mendukung Israel,boikot produk sebagai bentuk protes terhadap tindakan pemerintah atau perusahaan tertentu untuk menghindari produk-produk yang dianggap mendukung.Seiring dengan serangan Israel ke Palestina yang kian brutal menjadikan aksi ini semakin gencar dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Gerakan boikot produk Israel ini sangat kontroversial,banyak sekali pihak-pihak yang menyuarakan aksi pemboikotan ini bahkan dapat kita saksikan secara langsung dalam media sosial,para pendukung gerakan ini berpendapat bahwa pemboikotan ini adalah cara efektif untuk menekan Israel agar mengkhiri pendudukan di wilayah Palestina dan melindungi hak asasi manusia.

Aksi pemboikotan ternyata bukan hanya baru terjadi pada kalangan kini,namun telah terdapat sejarah yang mencatat pemboikotan produk Israel,yakni gerakan boikot produk Israel dimulai pada tahun 1945 ketika liga arab mendeklarasikan boikot terhadap produk-produk Yahudi di Palestina.Seiring berjalannya waktu,gerakan ini berkembang menjadi sebuah kampanye global yang mempengaruhi berbagi sektor,termasuk ekonomi,budaya,dan akademik.

Salah satu aksi boikot yang paling terkenal adalah kampanye Boycott,Divestment,and Sancastions (BDS) yang diluncurkan pada tahun 2005 oleh sekelompok aktivis Palestina.BDS mengajak orang-orang untuk tidak membeli produk Israel,menarik investasi dari perusahaan yang memilihi hubungan dengan Israel,dan menghindari kerja sama akademik dan budaya dengan Israel.Hingga saat ini kegiatan pemboikotan kembali ramai di perbincangkan di berbagai belahan dunia,sehingga beberapa waktu lalu kembali muncul di media sosial muncul tagar #BSDMovement yang menyerukan kegiatan pemboikotan produk pendukung Israel.

Di Indonesia,gerakan Boikot,Divestasi dan Sanksi (BDS) juga ramai mendapat perhatian,bahkan terlihat gerakan BDS di Indonesia memiliki media sosial di Instagram dengan jumlah pengikut mencapai 6.017 pengikut,gerakan BDS di Indonesia turut mendorong aksi boikot dengan merilis daftar-daftar perusahaan yang menjadi target boikot.BDS Indonesia membagi daftar-daftar pemboikotan menjadi dua kategori yakni,perusahaan yang menjadi target boikot utama dengan perusahaan yang di beri tekanan sosial.

Salah satu pegiat BDS Indonesia,Giri Taufik,memberikan penjelasan bahwa organisasi ini sudah berdiri sejak 2021 dan merupakan bagian dari gerakan global BDS yang diinisiasi oleh aktivis palestina.Ia menyatakan bahwa tujuan utama dari gerakan boikot ini adalah memberi tekanan kepada perusahaan-perusahaan yang berkontribusi lansung maupun pembiayaan terhadap Israel dalam situasi di Gaza.beberapa perusahaan dan produk yang masuk dalam list pemboikotan yaitu,PT Rekso Nasional Food,perusahaan induk McDonal's yang menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada tentara pasukan pertahanan Israel,Hewlett Packard (HP) dikatakan memainkan peran kunci dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina,Starbucks,dan Pepsi.

Bahkan dalam media sosial lain seperti TikTok dan X sudah banyak sekali informasi-informasi perusahaan yang masuk dalam list pemboikotan bukan hanya produk makanan,tetapi juga keperluan sehari-hari lainnya sampai ke alat kosmetik,bahkan dalam media sosial juga sudah mencantumkan produk-produk yang bisa menjadi pengganti atau pilihan lain dari produk yang masuk kedalam pemboikotan.

Namun tidak bisa dihindari tentunya terdapat pro dan kontra dalam kegiatan pemboikotan ini,banyak pihak yang mendukung kegiatan pemboikotan ini karena merasa ini menjadi salah satu bentuk mendukung dan berkorban kepada rakyat Palestina tanpa harus ikut dalam peperangan,hal ini terlihat dari salah satu akun yang menuliskan "Anjlok saham akibat boikot produk Israel,ayo terus suarakan #boikotprodukIsrael,jangan pernah berikan keuntungan untuk Israel karena bisa menjadi peluru pembunuh saudara-saudara kita di Palestina" tulis pengguna X @DXTR_378 dari postingan ini terlihat sekali banyak komentar-komentar yang mendung seruan untuk aksi pemboikotan.

Tidak sedikit juga akun-akun atau pihak-pihak yang terlihat masih melakukan penolakan terhadap pemboikotan banyak alasan yang dilontarkan salah satunya karena mereka sudah terbiasa dan nyaman dengan produk tersebut,bahkan beberapa pihak juga menganggap bahwa kegiatan pemboikotan ini tidak memberikan dampak kepada para rakyat palestina,hal ini terlihat dalam sebuah postingan di sosial media yang menuliskan "Karyawannya warga indonesia, dan stok barangnya dapet dari UMKM indonesia juga. Kenapa enggak lewat donasi aja? Lebih kepakai kayaknya," tulis pengguna X @Pratamaagi. bahkan terdapat juga pihak yang merasa bahwa kegiatan pemboikotan produk ini hanya karena terbawa arus media sosial,sehingga seruan ini dilakukan agar tidak ketinggalan dengan Negara lain atau dalam media sosial sering di sebut Fear Of Missing Out (FOMO).

Lalu dalam hal ini juga banyak sekali pihak yang memperdebatkan apakah pemboikotan produk pendukung Israel ini memberikan dampak,beberapa laporan menyatakan bahwa beberapa perusahaan Israel telah merasakan penurunan penjualan dan kerugian finansial akibat kampanye BDS.Misalnya,beberapa perusaan yang beroperasi di pemukiman Israel di Tepi Barat telah terpengaruh oleh kampanye boikot.Namun,ada juga laporan yang menunjukkan bahwa dampaknya terbatas,dan Israel telah mampu mengatasi tekanan ini.

Selain itu,gerakan boikot produk Israel telah memicu perdebatan tentang kebebasan berbicara dan hak konsumen.Beberapa Negara,terutama di Amerika Serikat telah mengesahkan undang-undang yang melarang aktivitas boikot terhadap Israel,mengklaim bahwa ini adalah pembatasa kebebasan berbicara dan hak konsumen.Namun,para pendukung gerakan boikot berpendapat bahwa hak individu untuk menyuarakan pendapat mereka dan memilih produk yang sesuai dengan yang mereka kehendaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun