Mengapa zaman tega memperbudak kami
Dengan segala kebijakanmu
        Wahai tuan di kursi emas
        Kemana pelangi yang engkau janjikan
        Wahai tuan di kursi perak
        Mengapa madu yang kau tuang begitu pahit
        Wahai tuan di kursi perunggu
        Mengapa engkau begitu buta
        Wahai tuan di kursi sofa
        Mengapa engkau sering tuli
Wahai engkau di kursi peyot
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!