Akupun tertawa dan bapak ikut tertawa bersamaku. Tapi kemudian bapak bertanya kepadaku mana lebih banyak 1000 x 10 atau 100 x 10? Aku pun menjawab 1000 x 10 dong Pak! Kamu lebih suka yang banyak atau yang sedikit? Aku jawab lagi lebih suka yang banyak tapi yang baik-baik aja. Hhahhaaa (sambil ketawa nyengir).
Nah itu dia jawabannya nak, shalat berjamaah di masjid yang lebih jauh membutuhkan langkah kaki yang lebih banyak sehingga pahala yang kita dapatkan juga lebih banyak. Bayangkan saja jika setiap langkah dapat pahala 10, jika 1000 langkah bisa menjadi 10000 pahalanya. Belum lagi jalan pulangnya. Belum lagi pahala berjamaahnya, belum lagi shalat sunnahnya. Makanya kita datang lebih awal biar bisa semakin kaya (bisa shalat sunnah).
"Bukankah dengan begitu kita jadi lebih kaya dibanding yang shalatnya di masjid yang lebih dekat? Ini baru 1 waktu saja bagaimana kalau setiap waktu kita melakukannya berarti bisa lebih kaya lagi kan?"
Tapi jangan cepat berpuas diri nak karena namanya manusia tidak pernah terlepas dari yang namanya dosa. Bahkan seringkali kita tidak menyadari telah berbuat dosa. Dan dosa itu akan menggugurkan pahala yang sudah dikumpulkan. Jadi jangan bosan-bosan beribadah, jangan bosan berbuat baik semoga pahalanya selalu menang dari dosanya.
"Bukankah begitu anak cantikku?"
Aku pun tertawa lagi tapi dalam hati membenarkan kata-kata bapak dan aku mencatat baik-baik semua yang dikatakannya subuh itu.
"Dan sekarang kantukmu sudah hilang kan?"
"Hhaa!! Bapak tau aja deh!" Hehee (senyum ngeless).
Jadi berjalan di subuh hari itu menyehatkan apalagi niatnya buat ibadah. Hitung-hitung ini adalah olahraga gratis sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
"Ibadah sambil olahraga, benar gak?" Makanya jangan malas-malasan lagi nanti biar jadi anak yang sholeh plus jadi anak yang sehat dan pintar.
#Ingatan kala itu