Mohon tunggu...
Nur Maulidiah
Nur Maulidiah Mohon Tunggu... -

Kenali diri . Raihlah Mimpi . dan Jangan lupa berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Cowboy Killer" yang Sesungguhnya

20 Oktober 2014   18:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamualaikum wr. Wb.
Semenjak daftar di kompasiana, ini adalah tulisan pertama saya.
Saya sedang menyusuri cyber space ketika tanpa sengaja melihat gambar kondisi paru-paru saat mengalami kanker.
Saat saya telusuri gambar itu, saya menemukan link ke sebuah tulisan tentang gambar tersebut, penulis juga menyertakan komentar-komentar teman-temannya di media sosial saat dia mengupload gambar tersebut di facebooknya.
Gara-gara gambar kanker paru tersebut banyak orang yang kemudian menceritakan pengalaman pribadinya tentang keluarga yang terkena kanker paru-paru akibat merokok.
Bahkan disebutkan ada 3 orang Marlboro Man yang meninggal karena menjadi perokok aktif.
Dan tahukah anda, bahwa bahwa rokok itu bahkan disebut “COWBOY KILLER” di negara tempat asalnya.

Tulisan ini sejatinya adalah bentuk kebingungan saya dalam menghadapi akibat dari rokok itu sendiri. Di satu sisi, saya menyadari bahayanya dan ingin agar keluarga saya hidup sehat tanpa takut mengalami pelbagai akibat dari rokok, tetapi disisi lain saya tahu bahwa apapun yang akan saya katakan pada mereka tentang bahaya rokok itu, tidak akan ada pengaruhnya pada persepsi yang terbangun dalam diri mereka sendiri, lagi pula menghilangkan kebiasaan rokok itu sendiri bukanlah hal yang mudah.

Saya pernah mendengar seseorang bercerita saat kakaknya berusaha menghilangkan kebasaan merokok, sama sekali tak bisa konsentrasi kerja, bahkan saat lidahnya sangat menginginkan rokok dia mengunyah 1 kotak sekaligus permen Milton mint, hingga menangis kepahitan baru keinginannya merokok sedikit teredam, dan kambuh dalam beberapa menit lagi.

Saya juga mendapati orang-orang menghindari bungkus rokok yang bergambar organ dalam tubuh manusia yg telah rusak, mereka memilih membeli rokok yg terbungkus dlm gambar yg lebih menyenangkan. sesungguhnya ini adalah gambaran ketakutan mereka, meskipun tak pernah benar2 mereka pikirkan.

Saya berharap agar generasi selanjutnya lebih menyadari hal-hal seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun