Mohon tunggu...
Nurmaulidah Hidayati
Nurmaulidah Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

cheerful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying dan Self-Esteem: Bagaimana Bullying Merusak Rasa Percaya Diri

4 Juli 2024   16:07 Diperbarui: 9 Juli 2024   21:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Lead : Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono menyatakan, data pengaduan KPAI menunjukkan kekerasan anak pada tahun 2024 sudah mencapai 141 kasus. Dari seluruh aduan itu, 35% persen di antaranya terjadi di lingkungan sekolah atau satuan Pendidikan.

Argumentasi :

Tentu kita tidak asing dengan istilah bullying. Bullying adalah masalah serius yang mempunyai dampak negatif, baik terhadap individu maupun masyarakat. Bullying merupakan tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bukan hanya kekerasan fisik; bisa juga berupa perkataan atau tindakan yang menyakiti perasaan orang lain.  Ada banyak jenis bullying baik dalam secara fisik maupun verbal. Menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul, menendang, mendorong dan sebagainya. Ada juga dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak dan menggunakan kata-kata kasar.

Bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan, mulai dari sekolah hingga tempat kerja, dan bahkan di media sosial. Sosial media merupakan platform digital yang paling banyak terjadinya cyberbullying.  Penggunaan gadget yang tidak diawasi dapat menimbulkan masalah serius dan merugikan orang lain. Membully melalui media sosial sering kali terjadi dikalangan remaja.

Dari berbagai macam permasalahan yang ada di lingkungan, perilaku bullying telah menjadi menjadi masalah yang sering dijumpai di sekolah. Perilaku bullying tentunya merupakan sebuah kasus kekerasan yang mencoreng citra pendidikan yang dimana setiap perilaku agresif, apapun bentuknya pasti memiliki dampak buruk bagi korbannya. Padahal, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar dan berkembang, bukan tempat untuk bullying. Di sekolah, setiap siswa seharusnya merasa dihargai dan didukung dalam mencapai potensi terbaik mereka.

kejadian yang paling populer di sekolah-sekolah khususnya tingkat sekolah dasar ialah mengejek/mengolok-olok nama orang tua. Bagi masyarakat awam yang mereka tahu bahwa suatu ketika anaknya pernah diejek oleh sebagian kawannya di sekolah dan mereka beranggapan hal tersebut merupakan perkara yang lumrah, sehingga tidak begitu ditanggapi secara serius. Nah, padahal itu lah yang termasuk kategori bullying yang tidak boleh dianggap sepele, hal ini dapat berakibat fatal pada tumbuh kembang anaknya dikemudian hari.

Dampak Bullying dapat berpengaruh terhadap Self-Esteem sesorang diantaranya korban bullying sering kali merasa tidak percaya diri karena merasa dirinya tidak layak dan tidak dihargai oleh orang lain, selain itu korban bullying sering mengalami rasa takut, cemas, depresi. Akibatnya mereka akan menjadi takut bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Pernyataan ulang pendapat :

Melihat besarnya dampak negatif kasus bullying dan cyberbullying baik terhadap korban maupun pelaku, maka kasus bullying harus ditanggapi secara serius dan ditangani oleh pihak-pihak terkait. Menghentikan kasus bullying memerlukan kerja sama, inisiatif, dan peran orang tua, guru, teman, dan saudara. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah dan masyarakat, yaitu dengan memberikan sosialisasi/layanan edukasi mengenai kasus bullying agar siswa/anak mengetahui cara menghadapi dan mencegah perilaku tersebut, dan berikan teguran atau sanksi kepada pelaku perundungan secara proporsional dan lebih pada sanksi sosial yang mendidik dari pada sanksi yang sifatnya menghukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun