Mohon tunggu...
Nur maulida Faza
Nur maulida Faza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Pendidikan di Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

20 Oktober 2023   12:43 Diperbarui: 20 Oktober 2023   12:52 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu bersama, pada awal tahun 2020, terdapat wabah penyakit baru. Pada saat itu pemerintah menghimbau masyarakat khususnya di Negara kita yaitu indonesia agar tetap dirumah saat melakukan aktivitas sehari-hari.Pada masa pandemi covid-19, pendidikan di Indonesia dilakukan secara daring atau online dari rumah masing-masing untuk mencegah,menghindari dari dampak buruk bagi kesehatan siswa. Oleh sebab itu artikel ini menjelaskan bagaimana pekembangan pendidikan diIndonesia dimasa covid-19 berlangsung, lebih tepatnya melalui proses daring. Pembelajaran yang dilakukan secara daring menjadi salah satu solusi dalam menjalankan pendidikan di Indonesia paeda masa covid-19 ini sehingga pembelajaran berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan sebenarnya.

Pembelajaran daring memiliki beberapa dampak positif  bagi siswa, antara lain hemat biaya transportasi, lebih santai dirumah dan bisa dilakukan diberbagai titik rumah seperti kamar,ruang tamu ataupun ruang keluarga. Tapi disisi lain pembelajaraan daring ini ada dampak negatif, diantaranya pendidik bisa merasakan rasa jenuh serta perununan minat belajar atau malas,tidak adanya kuota internet atau sinyal yang buruk. Sedangkan persebaran internet di Indonesia belum sepenuhnya merata.
Pembelajaraan daring sendiri berpeluang untuk terus dilaksanakan pada era covid-19. Dengan sistem blended learning atau sering disebut dengan metode pembelajaran online dengan tatap muka guna menciptakan ekosistem pembelajaran digital yang efektif dan efisien. Selain itu kelemahan pembelajaran daring antara lain, guru lebih menekankan siswa untuk mengerjakan tugas tanpa penyampaian materi yang jelas sehingga siswa merasa berat dan kesulitan memahami materi.
Proses pembelajaran daring itu bermacam-macam, ada yang menggunakan aplikasi ada juga yang menggunakan modul atau buku yang di pegang oleh siswa. Tapi menurut saya kurang efektif yang berbanding lurus dengan kurang pahamnya siswa dalam proses pembelajaran. Pada situasi ini siswa harus lebih di siplin membedakan mana waktu untuk belajar dan waktu untuk bermain, dan peran orang tua menjadi sangat penting karena sekaligus menjadi pendidik, pemimbing, dan motivator anak.
Saran dari peserta didik apabila terjadi lagi daring atau pembelajaran online yaitu meringkas materi belajar yang perlu diunduh, menggunakan virtual meeting untuk menjelaskan materi-materi yang sulit dipahami oleh siswa,dan pendidik mencoba menanyakan kepada siswa terkait materi yang telah disampaikan, jika siswa merasa belum bisa memahami maka lebih baik pendidik mengulang lagi pembelajaran yang sudah di jelaskan sebelumnya.
Selain pemebelajaran daring banyak hal yang bisa dipelajari selama pandemi covid-19, pendidikan tidak hanya penyampain pengetahuan tetapi juga pengalaman,kerja sama,dan ini semua dilakukan melalui teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun