Mohon tunggu...
Nur Maulidiyah
Nur Maulidiyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ibu rumah tangga .Mahasiswi S2 Computer Science National Central University Taiwan. Aktifis Syariah dan Khilafah.Twitter: @nurmaulid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Waspadalah! Remaja Kita Lebih Mikir Girlband daripada...

21 April 2012   23:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sekitar seminggu yang lalu. Siang itu seperti biasa, aku menjelejah dunia maya. Mengecek pesan yang masuk di email, facebook, dan menengok twitter. Sekilas melihat TTWW ( Trending Topic World Wide) ada yang berbahasa Indonesia, mungkin bukan hanya kala itu ada TTWW yang berbahasa Indonesia, mengingat pengguna twitter di Indonesia sangat banyak dan intensitas mereka nge-twit mulai dari hal-hal yang penting seperti kenaikan bbm sampai yang amat sangat tidak penting seperti kala itu " cherrybelle mencari 2 personil baru".

Mungkin ada beberapa dari kita tidak tahu siapa itu cherrybelle, semacam grup balet atau merk permen :). Tetapi yang pernah melihat acara TV, sering menengok portal-portal berita mungkin tahu ada semacam demam girlband/ boyband di Indonesia. Bahan ada ajang pencarian bakat khusus mencari. Bayangan saya yang anamanya girband/boyband itu bawa alat musik , lha ternyata mereka cuma nyanyi-nyanyi lipsing sama joget-joget .

Jujur,  saya sendiri tahunya awal girlband dengan nama aneh-aneh dari adik saya yang mulai 'keracunan' girlband. Apa istimewanya, mereka cewek-cewek dengan pakaian yang naudzubillah d atas lutut pakaiannya, dan yang lebih menyentakkan mereka, remaja usia SD SMP di tempat saya hafal lagu dan gerakannya persis. Bahkan ternyata memang itu dibuat semacam kontes dan diupload di youtube. Plis bu, dicek di youtube ada tidak putri-putri anda? Mereka usia 6 tahun- SMP pakai celana ala cherrybelle yang lebih dari mini, berjoget-joget dengan formasi yang aneh . Miris! Demi apa ? saya bertanya-tanya? Adik saya sendiri, kelas 5 SD,  setelah diberitahu efek negatif macam-macam, tidak langsung menuruti walau akhirnya sedikit banyak mau tahu . Padahal adik saya itu jarang nonton televisi, dia sehabis sekolah mondok menghafalkan quran. Betapa pergaulan mereka ahh *spechless*.

DEMI APA?

Sekali lagi demi apa? sama dengan trending topik saat itu. Demi apa cherrybelle mencari 2 personil baru masuk TTWW, dan demi apa pula akhirnya kabar tentang keluarnya 2 anggota cherrybelle menjadi acara khusus di stasiun televisi dan ditayangkan dengan durasi penuh *kurang tahu kapan karena saya cuma tahu di youtube*.

Saya belum pernah melihat misalnya ada remaja Indonesia yang menang olimpiade fisika atau matematika, atau  tim mahasiswa memenangkan lomba robot internasional ditayangkan di jam -jam premier dengan durasi full. Kalaupun ada, mungkin di acara kick andy, yang beberapa orang dibahas menjadi satu , dan tidak pernah menjadi TT indonesia apalagi TTWW.

Lalu demi apa, konferensi pers sambil nangis-nangis bombay keluarnya 2 personil cewek dari 9 orang menjadi acara khusus di jam premier. Dan menjadi  kicauan di twitter


"Kami twibi twiboys selalu mendukung Wendev walau sdh tdk di cherrybelle"
"ahh tidak terima chibi pecah "


dan twit-twit lain yang jumlahnya amat banyak *ya iya sampai jadi TTWW*. Bahkan sampai 2 personil  yang keluar diundang di acara talkshow secara khusus. Dan masih diberitakan di portal-portal media  sampai sekarang dengan tanggapan yang banyak.

Haloooooooo??

Media Masih Pentingkan Profit dan liberalisme

Tentu kata-kata saya tidak berlebihan, kalau bukan demi profit kenapa mereka sam pai begitu seterkenalnya karena dongkrakan media televisi. Saya Ingat betul , bahwa serangan pemikiran ke dunia ketiga terus ada berupa FUN. Kalau remaja usia produktif begitu 'serius ' memikirkan kenapa personel chery belle keluar lalu siapa yang memikirkan kebangkitan , prestasi, dan lain sebagainya.
Sungguh eman ( sayang:red) airmata mereka digunakan untuk itu, bukan karena mereka sadar melihat kemaksiatan dimana-mana, bukan karena melihat penderitaan saudara-saudara mereka yang muslim satu tubuh di Syria Palestina, atau sekedar karena melihat teman mereka yang untuk sekolah harus berjualan seperti siti penjual bakso juga siti-siti lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun