Mohon tunggu...
Nurma Tsabita
Nurma Tsabita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Biota Laut "Cuttlefish", Si Ahli Penyamar di Lautan

29 November 2018   23:37 Diperbarui: 30 November 2018   00:10 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image result for cuttlefish hd (biodiversitybasics.wordpress.com)


Cuttlefish atau yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan sotong merupakan invertebrata laut yang termasuk kedalam kelompok moluska. Sotong masih berkerabat dengan cumi-cumi dan gurita karena masih memiliki beberapa karakteristik tubuh yang sama seperti badan yang panjang dengan tentakel yang mengelilingi bagian mulutnya serta dapat menyemprotkan tinta hitam dalam keadaan terancam. 

Karakteristik lain yang membuat sotong masih berkerabat dengan cumi-cumi dan gurita ialah struktur cuttlebone yaitu cangkang internal yang tersusun dari kalsium karbonat. Cangkang internal ini berfungsi sebagai pengatur keseimbangan dalam berenang atau buoyancy.

Sotong memiliki persebaran yang luas, mulai dari perairan yang hangat, perairan tropis yang dangkal hingga daerah laut dalam. Diketahui ada 120 spesies sotong yang tersebar di dunia dengan ukuran bervariasi mulai dari 15 cm hingga sotong raksasa Australia berukuran 0,5 m (tidak termasuk panjang tentakelnya) dengan berat mencapai lebih dari 10 kg. 

Jenis sotong yang umum ditemukan yaitu spesies Sepia officinalis, banyak ditemukan di daerah Mediterrania, Laut North dan Laut Baltik. Walaupun beberapa populasi sempat pula ditemukan di daerah yang cukup jauh seperti di Afrika Selatan. Umumnya sotong berada di laut bagian sublittoral.

Cuttlefish memiliki peran dalam ekosistem laut sebagai mangsa maupun predator yang menjaga keseimbangan rantai makanan di laut. Cuttlefish dapat menjadi makanan atau mangsa bagi hiu, anjing laut, paus, lumba-lumba, burung laut, dan ikan laut dalam. Peran lain hewan ini dalam ekosistem ialah menjaga keseimbangan ekosistem dengan memakan berbagai jenis hewan laut. 

Jenis mangsa dari sotong bermacam-macam tergantung pada daerah hidup sotong tersebut. Hewan yang sering dikonsumsi ialah udang kecil, ikan, krustasea berukuran kecil, dan jenis moluska lainnya mengingat sotong ialah hewan yang termasuk kedalam jenis karnivora atau pemakan daging.

Sotong merupakan hewan dioecious yang berarti memilliki jenis kelamin jantan dan betina yang terpisah. Sotong jantan melepas sperma ke sotong betina melalui lengan hectocotylized, yaitu lengan modifikasi untuk kawin. Sotong memiliki siklus hidup yang pendek, hanya berkisar 12 sampai 18 bulan. Inilah alasan reproduksi sotong sangat prolific, yang berarti dapat menghasilkan telur dengan jumlah yang sangat banyak. 

Sekali bertelur, sotong betina dapat melepaskan ribuan relur ke dalam arus deras laut. Beberapa hewan laut memanfaatkan telur sotong sebagai makanan sementara ada pula yang memakan sotong ketika sudah berkembang ke fase juvenile. Telur sotong berukuran cukup besar dengan diameter 6-9 mm. 

Telur-telur sotong diwarnai dengan tinta hitam yang membantu untuk menyamarkan dari lingkungannya. Ketika sudah menetas, sotong tersebut masih mendapat nutritious yolk sebagai sumber nutrisi sampai ke tahap dimana sotong sudah bisa mencari makan sendiri. Siklus reproduksi ini terjadi secara berlanjut dalam setahun dengan lonjakan mating pada bulan Maret dan Juni.

Dalam bertahan hidup di lingkungan laut, sotong melakukan beberapa adaptasi. Salah satunya ialah kemampuan untuk berkamuflase dari predatornya dengan cara mengubah warna tubuh menyesuaikan lingkungannya. Warna dasar dari sotong pada umumnya cokelat dengan bintik hitam. Perubahan warna sotong yang mengikuti lingkungannya dalam kamuflase dapat terjadi karena 3 tipe struktur pada kulitnya yaitu chromatophore (pigmen pada kulit sotong), iridophores, papilla (yang membuat tekstur), dan leucophores. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun