Mohon tunggu...
Nurma Sita
Nurma Sita Mohon Tunggu... -

lets around d world

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bibliotheca Alexandrina

23 September 2010   08:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:02 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_266692" align="aligncenter" width="500" caption="Bibliotheca Alexandrina"][/caption]

Menjelajahi sepanjang pinggiran pantai melewati stanley bridge, al-saraya, dan akhirnya berhenti di kawasan sebelum el-Mansyiah, tepatnya di depan 3 tugu putih yang hampir mirip tusuk gigi (kata sebagian teman-teman). berdiri kokoh wonderful building di depan kami : bibliotheca Alexandrina. saya katakan wonderful building karena arsitektur bangunannya memang pantas untuk diacungi jempol.

Kami tak langsung membeli tiket dan masuk kedalamnya, melainkan turun ke bawah melalui tangga dekat bangunan berbentuk bola. baru tahu kami..kalau bola itu ternyata planetarium. karena rencana hari ini bukan ke planetarium, maka kami lewati saja (disamping harus membayar tiket untuk masuk ke situ..haha) dan langsung menelusuri jalan yang ada di sebelah. Lukisan-lukisan abstrak menemani kami sepanjang jalan, ada bahkan banyak sketsa milik Hameed Saeed yang seolah nyata tapi ketika saya dekati itu hanya efek dari pensil biasa,subhanallah.. so great! banyak karya -karya seniman hebat dari masa ke masa yang di pajang di museum sini,salah satunya graphics ataupun lukisan dinding milik Abdel Salam Eid.dan yang paling berkesan ketika kami masuk ke Sadat museum.Video biografinya yang berkisar sekitar 12 menit membuat saya merasa disuguhkan hawa perjuangan Anwar Sadat seorang mantan presiden yang cukup fenomenal di bumi kinanah ini. banyak medali yang ia dapatkan dari berbagai negara, dari foto-foto dan letters yang ada saya rasa hubungan pribadinya dengan para diplomat USA cukup erat. kostum di saat beliau tertembak mati pun di abadikan disana: berwarna hijau army , penuh bekas darah dan berlubang tepat di bagian dada.Di balik jam tangan beliau terukir tulisan ayat kursi yang bisa dilihat menggunakan mikroskop. Setelah puas mengitari museum Antiquities, Sadat, Manuscript kami bertolak menuju ke atas, tujuan utama "BIBLIOTHECA ALEXANDRINA". setelah membeli tiket seharga 2 pound (1 pound kurang lebih sekitar 1800 rupiah ) dan menitipkan tas (karena untuk masuk kedalam tak diizinkan membawa tas apapun kecuali berisi laptop) kami langsung berhambur masuk ke dalam library. keadaan sekitar yang bisa dibilang penuh dengan visitors terutama dari mancanegara tak membuat ketenangan kami terusik di dalamnya, saya yakin para pembaca yang juga merasa hal yang sama ( karena suara sangat dijaga di kawasan ini). tak hanya buku, saya sendiri bisa menikmati fasilitas internet archive (IA), buku-buku disana juga tak terbatas bereferensi bahasa Arab saja. Referensi berbahasa France, German, English pun merajalela begitu juga dengan bahasa-bahasa yang lain tentunya. arsitektur yang menakjubkan tak membuat mata saya berkedip untuk terus memandanginya. sekali lagi saya bilang, it's amazing ! banyak hal yang saya lihat dan dapatkan disini (seperti perpustakaan khusus braille oleh cendekiawan Toha Husein, dll ) tapi tak bisa saya ceritakan seluruhnya, saya hanya berharap semoga Indonesia mempunyai sesuatu yang lebih dan bisa di banggakan dari ini. ya, semoga ! Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun