Mohon tunggu...
Nur Maola
Nur Maola Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswi Universitas Airlangga dengan prodi keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Anxiety Disorder dan Tips Mengatasinya

4 Juni 2022   13:45 Diperbarui: 4 Juni 2022   13:48 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki rasa cemas merupakan suatu hal yang wajar dimiliki oleh setiap manusia. Namun, apabila rasa cemas tersebut muncul secara berlebihan tanpa ada alasan yang kuat dan terus terjadi lebih dari enam bulan, mungkin anda mengidap penyakit anxiety disorder.

Apa itu Anxiety disorders? 

Anxiety disorder  merupakan gangguan kecemasan dan termasuk penyakit mental yang cukup serius. Rasa cemas, khawatir, dan takut yang berlangsung secara terus menerus sehingga sulit untuk dikendalikan. Untuk seseorang yang merasa resah di tempat baru karena keperluan pekerjaan, rasa resah tersebut hanya datang dan pergi serta tidak mengganggu aktivitas seseorang. 

Namun, untuk pengidap anxiety disorder perasaan resah tersebut berlaku sepanjang masa. Penyakit ini dapat menyebabkan seseorang dapat berhenti melakukan sesuatu yang disukainya. Selain itu, dari beberapa kasus, anxiety disorder juga mempengaruhi memori jangka pendek, menjadi impulsif, memicu depresi, menyebabkan insomnia, berdampak pada kadar hormon serotonin dan tiroid. 

Anxiety disorder merupakan salah satu penyakit emosi yang dapat dihadapi oleh siapa saja dan tidak mengenal umur. Namun, biasanya wanita lebih sering menghidap penyakit ini dibandingkan laki-laki.

Gejala anxiety disorder tiap orang berbeda-beda. Tanda-tanda awal dari penyakit ini adalah perut mulas atau jantung yang berdegup kencang. Namun, sebagian orang yang terkena anxiety disorder mereka mengalami gejala seperti mimpi yang menakutkan, serangan panik, dan pemikirannya terus mengingat memori sedih. Selain itu, tanda-tanda umum dari penyakit ini adalah pernapasan menjadi laju, tidak bisa duduk diam dan fokus, serta sulit untuk tidur.

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi anxiety disorder yang dapat dilakukan segara agar tidak semakin berkembang dan menjadi lebih parah. Cara untuk mengatasinya yaitu dengan menarik napas yang dalam ketika merasa cemas secara tiba-tiba, hal tersebut dapat membuat rileks serta sel saraf papda otak yang memicu stress dapat jauh lebih tenang. 

Lalu, memusatkan pikiran kita bahwa rasa cemas tersebut suatu hal yang wajar dan mulai memikirkan hal yang menyenangkan atau kita bisa diam saja tanpa melakukan atau memikirkan hal apapun. Terakhir, kita harus memberi waktu pada diri sendiri. Kita dapat melakukan banyak hal yang disukai dengan begitu rasa cemas mungkin akan perlahan mereda. 

Apabila hal-hal tersebut tidak bisa untuk mengendalikan rasa cemas yang dimiliki, segeralah meminta bantuan tenaga profesional baik itu psikolog maupun psikiater untuk mendapatkan diagnosa yang tepat serta solusi terbaik dalam menangani kondisi tersebut.

Sebelum menjalani pengobatan penyakit ini, seseorang harus malakukan proses yang panjang terlebih dahulu seperti pemerikasakan fisik, penilaian kesehatan mental, melakukan tes psikolog, uji darah dan urin, sehingga doktor mendapatkan skala untuk menilai tahap keresahan yang sedang dialami. Untuk proses pengobatan tiap orang berbeda-beda, tergantung nilai keresahan yang dimiliki. 

Bagi sebagian orang mungkin tidak diperlukan pengobatan lebih lanjut, tetapi mereka harus merubah gaya hidup untuk mendapatkan kualitas hidup yang jauh lebih baik. Namun, bagi sebagian yang lain terdapat dua jenis pengobatan atau perawatan yang dilakukan diantaranya dengan psikoterapi dan penggunaan obat-obatan.

Maka dari itu, untuk menghindari penyakit ini perhatikan dan jagalah kesehatan mental kamu. Jadikanlah kesehatan mental sebagai prioritas utama dalam hal apapun, karena menyembuhkan kesehatan mental jauh lebih sulit daripada menyembuhkan luka fisik.

https://tips-kesihatan.com/kategori/umum/kesihatan-mental/#google_vignette 

https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/anxiety disorder-disorder/#definisi-anxiety disorder-disorder-gangguan-kecemasan 

 https://www.idntimes.com/health/fitness/kathrine-theo/yang-terjadi-pada-penderita-anxiety disorder-disorder-exp-c1c2/7 

https://aido.id/health-articles/seluk-beluk-penyakit-anxiety disorder-disorder-dan-cara-mengatasinya/detail 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun