Mohon tunggu...
Nurmalita Eka Putri Wibowo
Nurmalita Eka Putri Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Pencari Jati Diri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Potensi Media Sosial dan Kekurangan yang Harus Diperbaiki Menurut Sudut Pandang Pribadi agar Lebih Baik

5 Mei 2021   22:07 Diperbarui: 5 Mei 2021   22:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan, nama saya Nurmalita Eka Putri Wibowo. Saya berkuliah di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dengan Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi. Saya mulai memasuki dunia perkuliahan pada tahun 2019. Disini saya akan menceritakan sudut pandang pribadi mengenai apa saja potensi dari media sosial yang saya gunakan, kekurangan apa saja yang masih harus diperbaiki, agar iklim media sosial di Indonesia menjadi lebih sehat.

Oke, disini saya akan menjelaskan apa itu pengertian dari media sosial sendiri itu apa?  Jadi media sosial sendiri adalah media online yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara pengguna satu dengan pengguna yang lain, serta mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus menggunakan jaringan internet yang menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan  oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Dilansir dari HootSuite (We Are Social) Pengguna media sosial aktif di Indonesia pada tahun 2020 sendiri berjumlah 160 juta pengguna dari 272,1 penduduk yang ada di Indonesia. Yang artinya lebih dari setengah dari penduduk Indonesia menggunakan media sosial untuk memenuhi kebutuhan informasi sehari-hari, melakukan interaksi dengan pengguna lain, dan lain-lain yang masih berhubungan dengan media sosial.

Potensi media sosial sendiri sangatlah besar di Indonesia, bahwa penduduk Indonesia sendiri suka memakai media sosial dikala tidak ada kesibukan dan saat bosan. Hal itu dapat dibuktikan banyaknya orang Indonesia memakai banyak platfrom seperti Twitter, Facebook, Instagram, WhatsApp, TikTok, YouTube, dan lain-lain.

Dirangkum KompasTekno dari We Are Social, Selasa (23/2/2021), waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk mengakses internet per hari rata-rata yaitu 8 jam 52 menit. Berdasarkan aplikasi yang paling banyak digunakan, secara berurutan posisi pertama adalah YouTube, WhatsApp, Instagram, Facebook, lalu Twitter. Menurut laporan, waktu yang dihabiskan pengguna WhatsApp di Indonesia yaitu sekitar 30,8 jam per bulan, Facebook 17 jam per bulan, Instagram 17 jam per bulan, TikTok 13,8 jam per bulan, kemudian Twitter 8,1 jam per bulan. Dari sekian banyak layanan video streaming, YouTube masih menduduki posisi teratas dengan rata-rata waktu penggunaan 25,9 jam per bulan.

Media sosial sendiri bisa dijadikan pekerjaan sampingan maupun pekerjaan tetap. Seperti mendapatkan endorsment dengan menjadi selebgram, menjadi youtuber seperti membuat konten yang baik, dan lain-lain yang dapat menghasilkan uang. Caranya adalah ketika menjadi youtuber, kita harus memutar otak untuk membuat konten yang menarik agar mendapatkan views dan subscribers yang banyak dan menjadi video trending di YouTube. Isi dari channel youtube yang disukai pun cukup ringan. Bisa berupa challenge, tutorial, mukbang, daily activity, film pendek, dan masih banyak lagi. Yang kedua adalah dengan mengelola konten ketika menjadi selebgram. Dengan modal followers yang banyak, bisa jadi kita akan menjadi seorang influencer. Dengan adanya "status" tersebut, akan memudahkan kita mendapatkan uang seperti mempromosikan atau biasa disebut dengan "endorse" barang dagangan seseorang atau perusahaan, mengiklankan sebuah produk, hingga diajak bekerja sama dengan perusahaan terkenal.

Meski begitu menguntungkan, namun media sosial juga mempunyai pengaruh buruk bagi penggunanya, seperti:

1. Gangguan Kesehatan Fisik

Menatap layar ponsel terlalu lama terlebih dengan jangka waktu yang panjang, dapat mengganggu kesehatan seperti miopi. Selain itu, kalian juga berpotensi mengalami mata kering, mual dan pusing. Hal lain yang juga mungkin terjadi adalah memicu rasa sakit atau pegal pada leher karena terlalu lama menunduk.

2. Terpapar Konten Negatif 

Di jagat internet, ada jutaan informasi dengan berbagai bentuk konten yang dapat diakses dengan mudahnya. Media sosial yang menjadi platform berbagi konten dari para pengguna sangat berpotensi memunculkan konten-konten negatif dengan unsur SARA. Konten tersebut tidak baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat terutama anak-anak serta remaja.

3. Menimbulkan Gangguan Mental 

Seseorang kerap kali menggunakan media sosial untuk mengekspos kehidupan pribadi demi terciptanya citra tertentu di mata orang lain. Oleh karena itu, kalian akan sering melihat konten-konten yang mengundang kekaguman, ketertarikan, bahkan keinginan untuk dapat melakukan atau memiliki hal yang sama dengan orang tersebut. Tanpa disadari, kalian akan membandingkan diri dengan orang lain, merasa iri, sehingga gelisah, cemas, mudah emosi bahkan frustasi. Di sisi lain kalian juga berpotensi memiliki perilaku Fear of Missing Out (FOMO), yaitu rasa takut tertinggal dari orang lain.

4. Terpapar HOAX 

Banyaknya informasi yang tersebar di sosial media terkadang membuat masyarakat sulit membedakan antara informasi yang valid atau sekadar berita bohong (hoaks). Karena itu, kalian wajib mengecek validitas sebuah informasi terlebih dulu dari sumber terpercaya dan tidak langsung percaya pada informasi sepintas yang tidak jelas di media sosial.

5.  Terjadinya Cyberbullying

Perundungan cyberbullying adalah mayoritas remaja yang pernah menjadi korban cyberbullying. Biasanya, pelaku perundungan memanfaatkan teknologi yang ada. Dalam hal ini pemakaian media sosial digunakan untuk melecehkan, menghina, dan hal negatif lainnya kepada korban. Remaja yang menjadi korban cyberbullying cenderung mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

6. Kurangnya Berkomunikasi

Meskipun media sosial adalah tempat untuk berinteraksi dengan orang lain, tapi tentu rasanya berbeda dengan berkomunikasi langsung. Sayangnya para remaja begitu sibuk melihat ponsel mereka sepanjang waktu. Akibatnya, mereka lupa bahwa ada kehidupan sosial di luar ponsel. Hal ini membuat mereka cakap berinteraksi di media sosial, namun kurang komunikasi dengan orang lain di kehidupan nyata. Bahkan tak jarang remaja menjadi 'jauh'dengan orang-orang di sekitarnya seperti keluarga dan teman. Bila dibiarkan, hal ini dapat merusak hubungan.

Dilihat dari pernyataan diatas, ada beberapa hal yang harus diketahui bahwa terdapat kekurangan yang harus kita perbaiki dengan cara seperti:

1. Jangan Asal Posting Konten

Sadari betul bahwa akun media sosial bisa dilihat secara publik, termasuk semua postingan di dalamnya. Oleh karena itu, harus lebih bijak dalam memilih konten-konten sebelum diunggah di media sosial. Meski pun platform media sosial saat ini punya fitur privasi yang bisa diatur kapanpun, namun tak ada salahnya menggunakan media sosial dengan lebih baik dan bermanfaat sehingga tidak menyinggung pihak lain.

2. Tidak Membagikan Hal Pribadi

Berhati-hatilah dalam membagikan info pribadi. Sebaiknya menahan diri untuk membagikan informasi tersebut seperti alamat rumah, nomer ponsel, kegiatan rutin kamu dan lain sebagainya yang sangat pribadi. Jangan sampai informasi penting tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab melalu media sosial.

3. Menjaga Etika Dengan Baik

Media sosial memang memberikan kebebasan bagi para penggunanya, tetapi bukan berarti bebas pula dalam beretika. Jaga selalu etika, sopan santun, dan selalu bersikap respect kepada teman atau orang-orang yang terkoneksi di akun media sosial kita. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau yang mengandung unsur SARA. Hormatilah orang lain sebagaimana kita ingin dihormati.

4. Mengenali Teman Dengan Baik

Lebih baik memiliki sedikit teman di media sosial, tetapi memang mengenal dengan mereka, daripada banyak teman tapi sebagiannya orang yang tidak pernah kita ketahui. Belum tentu semua orang baik akan kita temui, termasuk di dunia maya, jadi berhati-hatilah saat menerima permintaan pertemanan atau pengikut (followers). Banyak kasus orang menjadi korban kriminal yang dilakukan oleh "teman" yang baru dikenalnya lewat media sosial. Manfaatkan teknologi untuk mempermudah segala urusan hidup, tapi tetap hati-hati.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun