Pada saat kami melakukan proses wawancara kepada narasumber pertama kami  bernama M. Ridho Hidayat berprofesi sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Menurut narasumber kami rasa bela negara dan cinta tanah air pada setiap masyarakat sangat beragam, dan remaja saat ini mengekspresikan rasa cinta tanah air dan bela negara juga sangat beragan. Apalagi di era perkembangan globalisasi saat ini banyak Masyarakat yang menunjukkan rasa cinta tanah air mereka melalui platform sosial media. Namun ada beberapa  rasa cinta dan bela negara terhadap negaranya sudah memudar, dikarenakan adanya perkembangan teknologi dan masuknya budaya - budaya asing.
Pendapat narasumber kami yang kedua, Bernama Sabur Talaohu berprofesi sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yaitu bela negara tidak hanya sebatas pertahanan fisik atau militer tetapi juga mencakup non militer seperti Pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Setiap warga negara memiliki peran dan kontribusi dalam menjaga dan memajukan negaranya sendiri.
Pendapat narasumber kita yang ketiga, Dari beberapa mahasiswa atau remaja berpendapat makna bela negara sangat bervariasi tergantung bagaimana mereka menginternalisasikan konsep tersebut dan bagaimana program bela negara yang di laksanakan di lingkungan mereka. Banyak pelajar dan mahasiswa yang melihat bela negara sebagai bentuk cintah tanah air dan rasa bangga terhadap negara. Mereka merasa bahwa berpastisipasi dalam program bela negara adalah cara untuk menunjukan rasa cinta dan kesetiaan mereka terhadap Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H