Assalamualaikum
Alhamdulillah kegiatan PPL 1 dan PPL 2 Daljab Kemenag Anggatan 02 telah selesai dilaksanakan. Oleh karena itu, hari ini saya akan membagikan best practice yang telah saya buat untuk dipublikasikan.
Best Practice ini disusun dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media audio visual.
Lokasi yang dilaksanakan dalam penyusunan best practice ini dalah sekolah MTs Al Hidayah Sukatani.Â
Tujuan yang ingin dicapai adalah melaui pendekatan STEAM, model pembelajaran problem based learning dan media audio visual dengan tanya jawab, diskusi, dan presentasi, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita pendek dengan menyimak tayangan video cerita pendek dan membaca sebuah cerita pendek; menyimpulkan unsur- unsur pembangun teks cerpen dengan tayangan video dan teks cerpen sehingga peserta didik dapat berpikir lebih tinggi dan berliterasi serta menjunjung nilai kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, dan kritis selama proses pembelajaran.
Kondisi yang melatarbelakangi masalah
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang ada, selama ini proses pembelajaran yang dilakukan pendidik cenderung menggunakan metode konvensional (berpusat pada pendidik). Pendidik lebih banyak ceramah dalam menyampaikan materi sehingga peserta didik menjadi pasif dalam pembelajaran. Pendidik yang kurang menerapkan model-model pembelajaran inovatif menyebabkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran masih rendah.
Pada pembelajaran teks cerpen, kemampuan peserta didik masih rendah yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Dari pengamatan tersebut permasalahan yang muncul adalah:
- Peserta didik kurang bersemangat mengikuti poses pembelajaran
- Peserta didik kurang dalam hal literasi
- Peserta didik kurang mampu memilih kata untuk mengungkapkna pikirannya.
- Kurangnya kemampuan peserta didik dalam mengembangkan ide atau gagasan
Kurangnya kemampuan pendidik dalam mengembangkan media dan model yang digunakan dalam pembelajaran sehingga kreativitas peserta didik kurang terlihat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan media dan model pembelajran yang inovatif, yaitu media audio visual dan model PBL. Dalam hal ini dapat membantu peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran teks cerpen.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena berbagai alasan:
- Sebagian besar pendidik mengalami permasalahan yang sama dengan masalah yang saya hadapi saat ini.
- Praktik pembelajaran ini dapat menjadi motivasi bagi diri sendiri untuk membuat pembelajaran yang inovatif dan kreatif..
- Pratik pembelajaran ini juga dapat menjadi referensi bagi  pendidik lainnya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai pendidik yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat dan inofatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya:
- Sarana dan prasarana yang ada di sekolah belum memadai dan masih terbatas seperti LCD Proyektor tetapi masih dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran.
- Peserta didik belum terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan model PBL. Beberapa peserta didik masih pasif dalam kerja kelompok, kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil karyanya ke depan kelas, dan rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis unsur pembangun teks cerpen.
- Pengalaman pendidik yang terbatas. Selama ini pendidik cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
- Kepala sekolah memberikan bimbingan, bantuan, arahan dan pengawasan dalam keterlaksanaan proses pembelajaran.
- Pendidik sebagai fasilitator, membimbing, memotivasi, dan menilai hasil karya peserta didik.
- Dosen dan guru pamong membimbing, memberikan arahan, dan masukan terhadap pelaksanaan aksi PPL siklus ke-1 dan aksi PPL siklus ke- 2.
- Rekan kerja membantu mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran dan melakukan perekaman terhadap pelaksanaan pembelajaran.
- Teman-teman kelas 2B membatu dan memberikan masukan terhadap pelaksanaan PPL.
- Peserta didik kelas 9.6 sebagai sentral dalam pembelajaran teks cerpen dan mempresentasikan hasil karyanya ke depan kelas.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu:
- Berkordinasi dengan kepala sekolah terkait sarana dan prasarana yang masih terbatas di sekolah.
- Melakukan wawancara dengan rekan guru tentang upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran menganalisis unsur pembangun teks cerpen.
- Mengkaji literatur yang relevan dengan pembelajaran menganalisis unsur pembangun teks cerpen.
- Merumuskan solusi yang dapat meningkatkan minat dan kemampuan peserta didik dalam menulis teks persuasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dengan media gambar.
Strategi yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu:
- Pendidik menggunakan pendekatan STEAM.
- Pendidik menggunakan model dalam pembelajaran  teks cerpen pada PPL 1 dan PPL 2 adalah model Problem Based Learning (PBL).
- Pendidik menggunakan metode diskusi dan presentasi.
- Pendidik menggunakan media ajar yang digunakan yaitu audio visual, video, ppt, dan media gambar.
Proses pelaksanaan Kegiatan ini adalah:
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
Berikut link video pembelajaran 15 menit PPL 1:
https://www.youtube.com/watch?v=bTrDDvK-JhQ
Berikut link video pembelajaran 15 menit PPL 2:
https://www.youtube.com/watch?v=zJ8CripQJ6I
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini diantaranya:
- Kepala sekolah selaku pimpinan selalu memberikan masukan, motivasi, dan kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran.
- Pendidik memberikan arahan, motivasi, bimbingan serta melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan peserta didik.
- Dosen dan guru pamong membimbing memberikan arahan, dan masukan terhadap pelaksanaan PPL aksi 1 dan PPL aksi 2.
- Rekan guru memberikan motivasi, dan membantu mempersiapkan PPL aksi 1 dan PPL aksi 2.
- Peserta didik mempelajari materi pelajaran, mengerjakan tugas-tugas, dan mempresentasikan hasil karyanya ke depan kelas.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah:
- Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran diantaranya: laptop, infokus, TV, dan speaker.
- Materi atau bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran diantaranya: buku teks pelajaran (buku guru dan buku peserta didik) dan modul yang disusun pendidik.
Dampak dari aksi/ langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Peserta didik lebih antusias dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
- Peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran.
- Peserta didik mampu mengembangkan ide dengan baik dalam pembelajaran teks cerpen.
- Kalimat yang digunakan peserta didik dalam pembelajaran teks cerpen sudah mulai efektif.
- Nilai/hasil belajar peserta didik dalam menulis teks cerpen meningkat terlihat dari hasil menulis teks cerpen peserta didik yang diatas KKM.
Dilihat dari ketercapaian tujuan dan hasil penilaian peserta didik dalam refleksi yang diberikan setelah pembelajaran, maka model PBL dengan media audio visual ini sangat efektif untuk dilaksanakan. Peserta didik termotivasi untuk belajar, aktif dalam pembelajaran, dan mampu mengikuti pembelajaran teks cerpen  dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H