ANALISIS EKSTERNAL :
- Demografi :
Secara geografis Kabupaten Barito Kuala terletak paling Barat dari Provinsi Kalimantan Selatan, dengan batas-batas: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Tapin. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas (Provinsi Kalimantan Tengah). Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa. Dengan posisi geografis berada pada 2º29’50’’-3º 30’18’’ Lintang Selatan dan 114º20’50’’-114º50’18’’ Bujur Timur
Jembatan Sei Alalak adalah sebuah jembatan yang melintang di atas Sungai Alalak dan berlokasi di Berangas Timur, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Jembatan ini diresmikan pada 21 Oktober 2021 oleh Presiden RI, Joko Widodo dan berisi 4 lajur dua arah, panjang sekitar 850 meter dan lebar 20 meter.
- Topografi :
Topografi di sekitar Jembatan Sei Alalak di Kabupaten Barito Kuala didominasi oleh dataran rendah, lahan berawa, dan sungai dengan kondisi tanah aluvial dan gambut yang lunak. Kawasan ini juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut serta curah hujan tinggi yang memengaruhi risiko banjir. Pembangunan jembatan di daerah ini memerlukan perhatian khusus terhadap kondisi tanah dan hidrologi untuk memastikan struktur yang stabil dan tahan lama.
Demografi di sekitar Jembatan Sei Alalak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mencerminkan karakteristik penduduk di daerah pesisir dan sekitar sungai yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, perikanan, dan perdagangan. Berikut adalah beberapa poin terkait demografi wilayah tersebut:
- Populasi Penduduk
Kabupaten Barito Kuala memiliki populasi yang cukup besar, dengan kepadatan penduduk yang bervariasi di setiap wilayahnya. Di sekitar Jembatan Sei Alalak, penduduknya terdiri dari masyarakat yang tinggal di sepanjang tepian sungai dan lahan dataran rendah. Sebagian besar penduduk di wilayah ini tinggal di permukiman padat, dengan jarak yang cukup dekat satu sama lain.
- Suku dan Budaya
Mayoritas penduduk di sekitar wilayah ini adalah suku Banjar, yang merupakan kelompok etnis dominan di Kalimantan Selatan. Suku Banjar memiliki tradisi kuat dalam hal perdagangan, pertanian, dan perikanan. Selain suku Banjar, ada juga beberapa etnis lainnya seperti suku Dayak dan kelompok pendatang dari Jawa, Madura, dan Bugis yang tinggal di wilayah ini.
- Mata Pencaharian
Penduduk di sekitar Jembatan Sei Alalak sebagian besar bekerja di sektor:
Pertanian: Lahan pertanian di sekitar wilayah Barito Kuala banyak digunakan untuk menanam padi dan sayuran. Kabupaten Barito Kuala dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Kalimantan Selatan.
Perikanan: Karena berada di dekat sungai besar, banyak penduduk yang terlibat dalam aktivitas perikanan, baik penangkapan ikan di sungai maupun budidaya ikan air tawar.
Perdagangan dan Jasa: Aktivitas ekonomi di sekitar jembatan juga mencakup perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari, serta jasa transportasi sungai. Jembatan ini meningkatkan aksesibilitas perdagangan antar wilayah, sehingga banyak penduduk yang juga beralih ke sektor jasa dan transportasi.
- Pendidikan