Tanah longsor dan banjir merupakan jenis bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Kerawanan tanah longsor sangat tinggi terutama pada daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, dan kondisi geologis terdiri dari batuan yang telah lapuk dengan kedalaman solum tanah cukup tebal. Di bawah lapisan tanah tebal, terselip lapisan-lapisan batuan yang tidak tembus air berfungsi sebagai bidang gelincir, serta daerah yang mempunyai kemiringan lereng lebih dari 30 derajad (Sudibyakto, 2011: 71). Tanah longsor juga disebabkan oleh ulah manusia dalam memanfaatkan lahan misalnya penambangan, ledakan, perubahan lahan, dan penebangan hutan yang tak terkendali (Menkominfo, 2008: 39). Longsor Lahan dipengaruhi oleh dua aspek diantaranya yaitu aspek fisik dan manusia. Aspek fisik meliputi kemiringan lereng,bentuk lahan, dan juga ketinggian tempat. Aspek manusia yaitu adanya perubahan penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang tidak sesuai akan mengakibatkan degradasi lahan dan mempercepat terjadinya longsor lahan.
Dari beberapa sumber berita tabel di atas yang dapat di ambil:
Intensitas curah hujan yang tinggi di Kabupaten Tabalong mengakibatkan air meluap ke pemukiman masyarakat dan akses jalan utama lintas penghubung antara Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terputus karena tanah longsor,selain itu tiga desa yang terendam banjir di Kecamatan Bintang Ara, untuk sementara akses jalan untuk memasuki wilayah tersebut terputus akibat terhalang oleh banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat bagi yang bertempat tinggal terdapat pohon yang rawan tumbang agar dapat di lakukan pemotongan. Sementara itu, warga yang tinggal di pinggiran sungai, suatu saat curah hujan tinggi, aliran sungai deras supaya berhati-hati. Banjir tersebut diduga karena aktivitas tambang liar dari ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang hanya mementingkan diri sendiri, tanpa mengutamakan kepentingan orang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H