Jangan berfikiran itu mulus. Jungkir balik saya lakukan diwarnai dengan tangisan.
Hingga semuanya terbayarkan saat membaca tulisan dalam kaos yang diberikan oleh mereka yang dari Mentawai.
Mereka yang selalu bekerja bersama kami menyehatkan masyarakat.
"Kamu boleh hilang dari pandangan kami, tapi baktimu untuk Mentawai tak akan pernah hilang dari ingatan kami"
Itulah tulisan dari mereka yang terukir indah dalam kaos yang begitu sangat berharga.
Saya menangis memeluk kaos itu. Inilah jawaban dari kehampaan hati yang selama ini saya rasakan. Kehampaan hati karena bayang-bayang prestasi yang mengaburkan kebermanfaatan diri.
Benarkah saya sudah bermanfaat untuk masyarakat sebagai seorang SKM?Â
Meski belum, tetapi kata-kata itu adalah prestasi dan penghargaan terbesar dalam hidup saya sebagai seorang SKM.
Terima kasih Pencerah Nusantara karena telah memberikan jalan untuk saya bisa menjadi seorang SKM yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H