Sebuah kisah sederhana, dan memang sangat sederhana. Tapi mungkin akan banyak hikmah yang bisa diambil.
Ya Allah, Maafkan aku,. Karena aku telah mendzolimi diriku sendiri. Tapi, aku gak bermaksud seperti itu Ya Allah. Keadaanlah yang memaksaku harus melakukan ini...
Tapi, aku bersyukur Ya Allah, Setidaknya dari hal ini ada hikmah yang dapat aku ambil. Dari hal ini Kau mengajarkan aku banyak hal, bahwa beginilah rasanya menjadi anak gelandangan, pengemis, dll, yang untuk makan saja susah, dan beberapa hari tidak bisa makan. Bahkan mengais-ngais makanan basi di tong sampah.
Aku sering sekali bertemu dengan mereka, para kakek kakek dan nenek nenek yang berjualan kerupuk di emperan mall sampai malam, di antara lalu lalangnya para orang-orang berduit yang dengan mudahnya menghabiskan uangnya, tapi gak da sedikitpun yang menoleh kepada kakek dan nenek penjual kerupuk tersebut.
Para anak kecil yang berjualan koran sampai malam dengan berucap "Mbak, mas, korannya mbak mas, dibeli mbak, buat makan mbak..." kepada semua yang lalu lalang di sekitar mereka. Jika aku ada di kondisi mereka, aku tidak tahu bisa bertahan atau tidak.
Karena, itu hanya dengan 1 buah pir ini, PASTI aku bisa bertahan sampai besok. Jika aku bisa bertahan sampai besok, Aku yakin besok aku akan bisa menikmati 'lezatnya' sebungkus nasi...(nms)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H