Universal: Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral berlaku secara universal, terlepas dari konteks budaya, meskipun cara seseorang mengekspresikan moralitasnya mungkin berbeda-beda.
2. Langkah Berikutnya: Anda tidak dapat melewati satu langkah tanpa melewati langkah sebelumnya.
3. Berdasarkan pemikiran rasional: Penalaran moral individu menjadi lebih kompleks seiring mereka maju melalui tahap moral mereka.Kritik terhadap teori Kohlberg Meskipun teori Kohlberg memberikan kontribusi besar terhadap psikologi perkembangan, teori ini juga telah menjadi sasaran kritik, termasuk:
Bias Gender: Psikolog feminis Carol Gilligan mengatakan teori ini cenderung mengutamakan nilai moral laki-laki yang menekankan keadilan, sementara perempuan cenderung lebih fokus pada tentang empati dan hubungan.Â
Keterbatasan budaya: Beberapa peneliti berpendapat bahwa teori ini tidak sepenuhnya universal karena moralitas dapat dipengaruhi oleh konteks budaya tertentu.Ketergantungan pada Penalaran: Kritik lainnya adalah bahwa teori ini terlalu berfokus pada penalaran moral, sehingga mengabaikan aspek emosional atau motivasi dalam pengambilan keputusan moral.
Kesimpulan
Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg memberikan pemahaman yang mendalam bagaimana orang mengembangkan pemikiran moral mereka. Dengan membagi perkembangan moral menjadi enam tahap, teori ini membantu kita memahami bagaimana individu membuat keputusan moral berdasarkan pengalaman, nilai, dan tingkat perkembangan mereka. Meskipun menuai kritik, teori Kohlberg tetap menjadi landasan penting dalam studi psikologi, khususnya untuk memahami perkembangan moral manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI