Mohon tunggu...
NURMALA AFRIYANA
NURMALA AFRIYANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya tertarik dengan Statistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas NEET, Bom Waktu bagi Ketenagakerjaan Indonesia

2 Desember 2023   11:35 Diperbarui: 4 Desember 2023   09:16 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergeseran struktur penduduk menjadikan pemuda memiliki peran penting dalam suatu negara. Proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia akan mengalami era bonus demografi. Bonus demografi yaitu jumlah dari penduduk usia muda yang berusia 15-24 tahun lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia lainnya (Sari, 2019). Peristiwa bonus demografi dapat memberikan peluang bagi suatu negara dalam upaya peningkatan perekonomian. Ketika generasi muda yang tersedia tidak kompeten, sulit mencari bidang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, kurang mendapat informasi mengenai ketenagakerjaan, dan sebagainya, maka bonus demografi dapat menjadi bencana bagi suatu negara.

Penduduk usia muda di Indonesia dihadapkan dengan beberapa masalah seperti pengangguran, budaya, ekonomi maupun ketersediaan fasilitas, pendidikan, dan pelatihan di beberapa daerah tertentu. Permasalahan tersebut menyebabkan mereka keluar dari dunia pelatihan kerja ataupun pendidikan. Hal ini akan berdampak buruk pada persiapan pemuda sebelum masuk dalam pasar tenaga kerja dikarenakan pendidikan dan pelatihan kerja menjadi dua komponen penting dalam peningkatan human capital dan daya saing dalam dunia kerja. 

Kelompok usia muda yang tidak mempunyai pekerjaan, tidak menjalani pendidikan, dan pelatihan disebut dengan Not in Employment, Education or Training (NEET) (Kemnaker, 2020). NEET sering didefinisikan pada rentang usia muda 15-24 tahun seperti dalam Kemnaker RI (2020) dan BPS (2020). Menurut Kemnaker RI (2020) peristiwa pada pemuda Indonesia perlu mendapat perhatian lebih dikarenakan tidak lama lagi Indonesia berada pada puncak bonus demografi tahun 2030. Kelompok NEET kini juga menjadi isu dunia internasional yang perlu segera diatasi. Masuknya NEET pada tujuan ke-8 target 6 Sustainable Development Goals (SDGS) 2030 menjadi salah satu upaya dalam rangka mengurangi jumlah kelompok tersebut (Bappenas, 2020). 

Berdasarkan data BPS, pada tahun 2015 hingga 2022, Indonesia memiliki persentase NEET yang fluktuatif. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu mencapai 24,28 persen yang artinya hampir seperempat dari kaum muda di Indonesia tidak bekerja, tidak menjalani pendidikan, dan pelatihan. Kenaikan yang cukup tinggi tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan peningkatan pengangguran. 

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

Fenomena NEET yang awalnya hanya dipandang sebagai masalah sosial biasa, namun kini mulai dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. Munculnya fenomena ini berpeluang untuk memberikan dampak buruk yang lebih besar pada diri sendiri dan lingkungan tempat mereka tinggal. NEET dapat dianggap sebagai "bom waktu" yang ketika tidak diatasi secepatnya akan menghancurkan eksistensi dan keberlanjutan suatu negara karena kurangnya pemuda yang mampu untuk melanjutkan kepemimpinan. Fenomena NEET di Indonesia hendaknya untuk segera diatasi dengan secara efektif dan efisien agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal dan dunia ketenagakerjaan terus didominasi oleh para kelompok usia muda yang ahli dan produktif. 

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

Berdasarkan data BPS tahun 2022 tentang persentase pemuda berstatus  NEET diperoleh informasi bahwa provinsi yang memiliki persentase NEET terkecil yaitu DI Yogyakarta, dengan provinsi Bali di  bperingkat kedua terbaik. Kedua daerah tersebut dapat menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain dalam menanggulangi masalah pengangguran. DIY memiliki program pengembangan SDM dengan yayasan pendidikan dan pelatihan International Talent Development Association (ITDA) melalui kegiatan pemagangan tenaga kerja DIY ke Jepang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun untuk provinsi Bali (Daerah, 2023). Pada tahun 2022 telah mengupayakan  solusi  menekan angka pengangguran yang diadakan oleh wali kota Denpasar bernama "Job Fair 2022". Dalam agenda tersebut pihak pemkot menyediakan sebanyak 6.000 lowongan kerja dari 30 perusahaan. Kegiatan job fair atau bursa lowongan kerja tersebut juga membuka lowongan kerja sektor pariwisata di Kota Darwin, Australia. Selain kerja sama antar negara wali kota denpasar menyiapkan dua kawasan di Kota Denpasar seperti kawasan Sanur dan Bali Turtle Island Development (BTID) Serangan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (Rhismawati, 2023).  

Hingga saat ini, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk tiap wilayah dalam menanggulangi permasalahan NEET adalah dengan membuat kartu prakerja untuk penduduk usia 18 tahun ke atas. Program ini dimulai sejak April 2020 dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan di tengah pandemi Covid-19. Namun, program ini belum terlaksana secara efektif akibat kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap program ini, sehingga belum mampu menekan angka NEET. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Febryanna (2022) bahwa pengetahuan Program Kartu Prakerja memiliki hubungan terhadap status NEET. 

Artikel ditulis oleh (mhs Politeknik Statistika STIS):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun