Â
1. Kerangka Kerja Levers of Control (LOC)
- Beliefs Systems merupakan nilai-nilai inti dan tujuan organisasi yang diinformasikan melalui dokumen formal seperti misi dan visi. Mendorong karyawan untuk berinovasi sesuai dengan nilai-nilai tersebut
- Boundary Systems merupakan menetapkan batasan perilaku yang diinginkan dan tidak diinginkan dalam organisasi. Ini membantu menetapkan batasan perilaku untuk mengurangi resiko.
- Diagnostic Control Systems merupakan pemantauan dan komunikasi untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan.
- Interactive Control Systems merupakan ketidakpastian dan mendorong pembelajaran organisasi. Melibatkan manajer dalam pengambilan keputusan dan pembelajaran yang berkelanjutan.
2. Budaya dan Lingkungan Organisasi membahas bagaimana budaya organisasi dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap penerapan MCS. Penelitian  sebelumnya menunjukkan bahwa variabel eksternal seperti kondisi ekonomi, sosial, dan hukum memiliki dampak signifikan pada pengendalian manajemen. Budaya organisasi juga memengaruhi cara MCS diterapkan, di mana dimensi budaya seperti orientasi hasil dan kontrol ketat dapat memengaruhi efektivitas sistem pengendali
3. Â Tantangan dalam menerapkan Levers of Control
- Budaya organisasi yang berbeda, dalam konteks yang beragam, setiap perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam menyelaraskan nilai-nilai dan keyakinan di antara karyawan
- Ketidakpastian regulasi, perubahan regulasi pemerintah dapat memengaruhi batasan yang diterapkan oleh perusahaan, sehingga memerlukan penyesuaian yang cepat dalam sistem pengendalian
- Keterbatasan teknologi, beberapa perusahaan terutama yang lebih kecil, mungkin menghadapi kendala dalam mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk sistem diagnostik dan interaktif
Â
KESIMPULAN
Penerapan Levers of Control (LOC) dalam Sistem Pengendalian Manajemen (MCS) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan organisasi. Penelitian ini menegaskan bahwa keempat elemen LOC:sistem kepercayaan, sistem batas, sistem diagnostik, dan sistem interaktif harus disesuaikan dengan konteks budaya dan kondisi eksternal untuk mencapai kontrol strategis yang efektif.Â
Hasil penelitian mencerminkan pentingnya pemahaman terhadap interaksi antara budaya organisasi dan faktor-faktor lingkungan, serta bagaimana hal ini mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H