Kota MALANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui UPT Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial Malang Dinas Sosial Jawa Timur mengadakan Pelatihan Peningkatan Kualitas Hidup Lansia di LKS-LU. Pelatihan ini mengikutsertakan sejumlah 40 orang peserta yang berasal dariberbagai daerah di Jawa Timur dan mayoritas peserta merupakan pendamping lansia di Lembaga Kesejahteraan Sosial-Lanjut Usia. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama empat hari, yakni mulai dari Senin (03/10) sampai dengan Kamis (06/10) mendatang.
Peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan wajib memenuhi syarat administrasi, hal ini akan dikonfirmasi pada saat hari kedatangan peserta sekaligus hari pertama kegiatan pelatihan. Setelah pengecekan berkas administrasi, peserta kemudian diarahkan menuju wisma untuk menempati kamar yang telah disediakan. UPT PTKS Malang memiliki fasilitas wisma milik sendiri yang dapat menampung peserta pelatihan selama kegiatan pelatihan berlangsung.
Berlanjut pada kegiatan berikutnya, pengarahan teknis peserta kemudian disampaikan di ruang pembelajaran guna mengimbau perihal tata tertib dan peraturan yang harus dipenuhi selama pelatihan berlangsung. Pengarahan teknis disampaikan oleh Ibu Sulistyoningsih, A. Ks., M. Si selaku Kepala Seksi Pelatihan UPT PTKS Malang. Setelah pengarahan selesai dilaksanakan, peserta diberikan lembar soal pre-test sebagai tolok ukur pengetahuan peserta sebelum mendapatkan pembelajaran.
Pembelajaran pertama pada kegiatan pelatihan menggandeng Ibu Dra. Dyah Ken Mutia F, M. M, sebagai widyaiswara dengan membawakan materi mengenai Assesment terhadap Lanjut Usia. Kegiatan pembelajaran berjalan secara interaktif untuk memaksimalkan proses transfer ilmu yang berjalan selama proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran juga dilakukan secara berkelompok agar terjai proses diskusi dan tukar pikiran antar sesama peserta. Tidak lupa, kegiatan semakin dinamis dengan adanya ice breaking yang dilakukan dengan mengajak seluruh peserta melakukan senam Maumere bersama dan beberapa games yang merangsang daya konsentrasi peserta.
Selasa (04/10), kegiatan diawali dengan senam pagi sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pertama pada hari ini kembali menggandeng Ibu Dra. Dyah Ken Mutia F, M. M, sebagai widyaiswara dengan membawakan materi mengenai Penanganan Permasalahan Lanjut Usia. Permasalahan hidup lansia masih menjadi topik krusial yang tidak bisa diabaikan. Hal ini berkaitan dengan kualitas hidup yang dimiliki oleh lansia. Oleh karena itu, semakin sigap penanganan terhadap permasalahan hidup lansia, maka hidup mereka juga akan semakin meningkat kualitasnya.Â
Sementara itu dalam rangka mendukung pembelajaran mengenai permasalahan hidup lansia, setelah materi selesai disampaikan, peserta dibagi dalam empat kelompok untuk membahas permasalahan pada lansia dengan kasus yang berbeda. Setelah kasus dikaji oleh kelompok masing-masing, terdapat satu peserta yang bertugas menjadi presenter untuk menjelaskan inti penyelesaian pada kasus yang diperoleh kelompoknya lalu menjelaskannya kepada kelompok lain. Harapannya, dengan case study ini peserta mampu melihat permasalahan yang dialami lansia dengan sudut pandang yang berbeda.
Melanjutkan kegiatan pembelajaran kedua pada hari ini, materi pembelajaran disampaikan oleh Ibu Umi Masruro A. Ks, M. Si selaku widyaiswara dengan materi mengenai Peningkatan Activity Daily Living (ADL) Lanjut Usia dan Aksebilitas LKS-LU. Kelangsungan hidup lansia berkaitan dengan derajat kesehatan dan seberapa bahagia hidupnya dengan melihat mutu kehidupan lansia. Hal ini dapat ditinjau melalui kegiatan yang dilakukan oleh lansia tersebut. Semakin berkualitas kegiatan yang dilakukan, maka hal ini akan menjadikan hidup mereka lebih bermakna.
Agenda dilanjutkan dengan kegiatan Pembukaan Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kualitas Hidup Lansia di LKS-LU secara resmi dengan mengundang Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, Bapak Dr. Alwi, M. Hum, yang diwakili oleh Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Sosial, Ibu Dra. Sufi Agustini, M. Si dengan penyampaian sambutan, arahan, dan paparan mengenai kondisi sosial terkait lanjut usia di tahun ini. Kegiatan pembukaan juga dihadiri oleh pejabat pengawas UPT PTKS Malang dan seluruh peserta kegiatan pelatihan. Laporan Ketua Panitia juga disampaikan oleh Kepala UPT PTKS Malang, Ibu Baiq Lilik Sri Sumartini, A. Ks. Diresmikannya kegiatan pelatihan ditandai dengan pemberian tanda pengenal kepada peserta secara simbolis oleh Dinas Sosial Jawa Timur.
Kegiatan Pembelajaran Berbasis Lapangan dilaksanakan pada Rabu (05/10) di Griya Lansia Husnul Khotimah Malang, sebuah griya lansia yang menerima klien lansia terlantar yang berdiri dari dana yang berasal dari donatur. Griya Lansia ini tidak menerima lansia yang diserahkan dari pihak keluarga karena bersifat sukarela dan apabila menerima lansia yang diserahkan dari keluarga akan meruntuhkan prinsip kesukarelaannya serta mendukung adanya keluarga yang tidak bertanggung jawab. Kebutuhan pokok yang harus disediakan Griya Lansia ini adalah beras dan sembako lainnya, listrik dan air, gaji pokok pengasuh, dan alat bahan perawatan lansia. Penyampaian materi pembelajaran disampaikan oleh Bapak Arief Camra, S. Sos., M. Si dengan materi mengenai Pemberdayaan Lanjut Usia (Pengisian Waktu Luang). Dengan diadakannya kegiatan PBL ini, besar harapan peserta pelatihan mampu mengambil kiat dan solusi permasalahan lansia yang bisa diambil melalui pembelajaran tersebut.
Agenda dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran di ruang kelas UPT PTKS Malang dengan materi mengenai Mempertajam Daya Ingat Lanjut Usia (Pendekatan Kognitif) yang disampaikan oleh Ibu Psikolog Wulida Azmiya El-Rifqiyya, S. Psi., M. Psi  Kegiatan pembelajaran diisi dengan senam otak yang bisa diterapkan untuk meningkatkan daya ingat lansia, bahkan dapat diterapkan kepada semua usia. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi secara teori oleh widyaiswara.
Kamis (06/10) menjadi penghujung kegiatan pembelajaran sekaligus penutupan kegiatan pelatihan. Pemaparan materi disampaikan oleh Ibu Umi Masruro, A. Ks., M. Si selaku widyaiswara dengan materi mengenai Pojok Cerita Lanjut Usia. Kegiatan pembelajaran diisi dengan kegiatan role playing di mana peserta pelatihan menjadi pendamping lansia yang sedang melakukan kegiatan bercerita, sesuai dengan topik pembelajaran kali ini. Selanjutnya, sebagai tanda berakhirnya kegiatan pembelajaran, peserta pelatihan mengisi lembar soal post-test guna meninjau peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan. Peserta juga mengumpulkan lembar evaluasi guna meningkatkan kualitas pelayanan UPT PTKS Malang dalam pelaksanaan pelatihan.
Penutupan kegiatan kemudian dilaksanakan dengan dihadiri oleh pejabat pengawas UPT PTKS Malang. Kegiatan penutupan secara lisan disampaikan oleh Ibu Baiq Lilik Sri Sumartini, A. Ks selaku Kepala UPT PTKS Malang dan penyampaian beberapa kritik saran secara langsung dari peserta. Harapannya, setelah kegiatan pelatihan pelatihan usai, para peserta pelatihan mampu menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapat dari pelatihan ini ke dalam lembaga masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H