Orang dewasa mengirimkan alat adaptasi intelektual budaya mereka yang diinternalisasi anak-anak. Sebaliknya, Piaget menekankan pentingnya teman sebaya karena interaksi teman sebaya mendorong pengambilan perspektif sosial.
Seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa anak-anak kecil ingin tahu dan secara aktif terlibat dalam pembelajaran mereka sendiri dan penemuan serta pengembangan pemahaman / skema baru. Namun, Vygotsky lebih menekankan pada kontribusi sosial untuk proses pembangunan, sedangkan Piaget menekankan penemuan yang dimulai sendiri.
Menurut Vygotsky (1978), banyak pembelajaran penting oleh anak terjadi melalui interaksi sosial dengan tutor yang terampil. Tutor dapat mencontohkan perilaku dan / atau memberikan instruksi verbal untuk anak. Vygotsky menyebut ini sebagai dialog kooperatif atau kolaboratif. Anak berusaha memahami tindakan atau instruksi yang diberikan oleh tutor (seringkali orang tua atau guru) kemudian menginternalisasi informasi tersebut, menggunakannya untuk memandu atau mengatur kinerja mereka sendiri.
Ketika anak menjadi lebih kompeten, ayah memungkinkan anak untuk bekerja lebih mandiri. Menurut Vygotsky, jenis interaksi sosial yang melibatkan dialog kooperatif atau kolaboratif ini mendorong perkembangan kognitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H