Setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan selalu membutuhkan evaluasi untuk mengetahui perkembangan dari suatu peristiwa, begitu juga pada pembelajaran anak usia dini tentu sangat membutuhkan evaluasi  yang pastinya menggunakan instrumen evaluasi . Dibawah ini kita akan mempelajari instrumen evaluasi menggunakan catatan anekdot untuk anak usia dini.
Sebelum membahas instrumen penilaian kita akan membahas apa itu evaluasi!
Menurut pendapat Warsono dan Hariyanto (2012) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk membuat ringkasan, mengikhtisarkan dan menafsirkan bukti-bukti akademik yang telah dikumpulkan serta membuat pertimbangan profesional berlandaskan informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Evaluasi dalam pembelajaran anak usia dini memiliki tujuan sebagai berikut  untuk mempermudah pendidik untuk mengetahui ketercapaian perkembangan dan pertumbuhan dari setiap anak.Â
Mempermudah pendidik untuk memperbaiki rancangan kegiatan yang kurang tepat untuk peserta didik, mempermudah orang tua dan pendidik untuk mengetahui cara terbaik untuk mendorong dan memberikan stimulasi sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi pada anak, dan sebagai bahan masukan untuk pihak lain yang berkepentingan dan berkeinginan memberikan pembinaan selanjutnya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
Evaluasi pada pembelajaran membutuhkan sebuah instrumen untuk mempermudah orang tua memahami perkembangan dan pertumbuhan pada anak mereka. Instrumen evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan atau mengolah informasi mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik.Salah satu instrumen yang mudah dipahami yaitu catatan anekdot. Apa sih catatn anekdot itu?
Menurut Yus (2012:77) mengemukakan catatan anekdot merupakan salah satu instrumen evaluasi yang berisi tentang pencatatan gejala tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan perilaku pada sebuah kegiatan baik yang positif maupun yang negatif.
Catatan anekdot sangat cocok digunakan dalam pembelajaran anak usia dini mengingat didalamnya akan tercantum tentang gejala tingkah laku, sikap dan perilaku setiap anak pada saat pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang bisa dituliskan dalam catatan anekdot bisa berupa prestasi, karya atau sebuah sikap dan perilaku yang terjadi pada anak.
Tujuan adanya catatan anekdot pada pembelajaran anak usia dini diantaranya sebagai berikut :
- Pendidik bisa mencatat semua fakta yang dilihatnya pada saat pembelajaran untuk mengamati peserta didik
- Pendidik mampu menyusun model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
- Pendidik dapat memahami pola perilaku pada setiap peserta didik dengan mudah
Ciri-ciri penulisan catatan anekdot yang baik yaitu memuat tentang data tanggal, tempat dan suasana peristiwa terjadi, menjelaskan perbuatan anak dan reaksi orang disekitarnya, menjelaskan secara lengkap tingkah laku yang dilakukan anak, catatan yang diuraikan diperluas dari setiap peristiwa, dan memisahkan catatan fakta dan catata komentar.
Catatan anekdot biasanya berisi tentang catatan kegiatan anak yang belum pernah berhasil sebelumnya, anak membantu temannya, anak bertengkar dengan temannya, anak mengalami kecelakaan atau terjatuh dan peristiwa-peristiwa khusus lainnya.
Catatan anekdot memiliki kelebihan dan kekurangan yang membuat setiap pendidik harus mempertimbangkannya sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi pada setiap peserta didik. Kelebihan menggunakan catatan anekdot dalam pembelajaran anak usia dini diantaranya sebagai berikut :
- Pendidik dapat mencatat peristiwa yang penting untuk membantu mencapai perkembangan peserta didik agar berhasil dengan baik
- Hasil yang diperoleh sudah pasti asli karena diambil dari kegiatan pembelajaran secara langsung
- Pendidik bisa menggunakannya untuk memahami peserta didik lebih baik dan rinci tingkah lakunya.
Kekurangan menggunakan catatan anekdot pada pembelajaran anak usia dini diantaranya sebagai berikut :
- Taraf reliabilitasnya lebih rendah, karena dipengaruhi oleh pemikiran dari pendidik yang terkadang tidak seimbang
- Mengharuskan untuk meningkatkan kesabaran karena dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengamati suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
- Objektivitas catatan dapat berkurang jika pencatatan tidak dilakukan segera lalu kelupaan sehingga membuat catatan tidak sesuai dengan peristiwa yang terjadi sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H