Mohon tunggu...
Nur Mahmudin
Nur Mahmudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa - Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Smart Nation, Strong Nation: Peran Teknik Informatika Dalam Mewujudkan Visi Indonesia 2045

6 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   17:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran penting dalam mendukung transformasi digital menuju Visi Indonesia 2045. Teknik Informatika, sebagai salah satu cabang utama dalam TIK, berkontribusi dalam membangun infrastruktur digital, meningkatkan keamanan siber, dan mendorong inovasi lokal untuk mendukung kemandirian bangsa. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana nilai patriotisme dapat diterapkan dalam pengembangan teknologi dan peran strategis Teknik Informatika dalam mewujudkan Indonesia sebagai "Smart Nation" yang kuat. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis kontribusi teknik informatika melalui tinjauan literatur dan studi kasus inovasi lokal.

Kata Kunci: Teknik Informatika, Patriotisme Digital, Smart Nation, Visi Indonesia 2045.

 

PENDAHULUAN

Perubahan global menjadi tantangan utama bagi setiap negara, termasuk Indonesia, dalam menghadapi era digital yang terus berkembang. Dalam konteks Visi Indonesia 2045, upaya untuk menjadi negara maju dan mandiri harus melibatkan teknologi sebagai salah satu komponen utama. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa "transformasi digital adalah kunci bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah." Dengan demikian, Teknik Informatika memiliki peran strategis dalam mendukung transformasi ini.

Menurut laporan "Digital 2023 Indonesia" oleh We Are Social dan Hootsuite, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 215 juta orang, menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar digital terbesar di dunia. Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan dalam membangun infrastruktur digital yang inklusif dan aman. Oleh karena itu, pengembangan teknologi berbasis nilai patriotisme menjadi penting untuk mendukung kedaulatan digital nasional.

Selain itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi sektor teknologi informasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia meningkat sebesar 10% pada tahun 2022, memperlihatkan pentingnya sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Artikel ini akan membahas bagaimana nilai-nilai patriotisme dapat diintegrasikan ke dalam pengembangan teknologi melalui Teknik Informatika untuk mendukung transformasi digital menuju Visi Indonesia 2045.

Patriotisme dalam Teknik Informatika

Patriotisme adalah rasa cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk kontribusi nyata untuk kepentingan bangsa. Dalam konteks Teknik Informatika, hal ini berarti:

  1. Mengembangkan Teknologi Lokal: Menciptakan perangkat lunak dan perangkat keras untuk memenuhi kebutuhan nasional tanpa bergantung pada produk asing.
  2. Menjaga Keamanan Data Nasional: Meningkatkan kemampuan keamanan siber untuk melindungi data strategis bangsa.
  3. Memperluas Akses Digital: Membantu pemerataan teknologi hingga ke daerah-daerah terpencil untuk meningkatkan inklusivitas digital.

Peran Teknik Informatika dalam Mewujudkan Smart Nation

  • Membangun Infrastruktur Digital yang Berkelanjutan

Infrastruktur digital adalah tulang punggung Smart Nation. Teknik Informatika berperan dalam merancang jaringan yang efisien dan aman. Teknologi seperti cloud computing dan Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk mendukung layanan publik berbasis digital, seperti e-government dan e-learning. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa 70% layanan digital pemerintah ditargetkan berbasis pada infrastruktur nasional pada tahun 2024.

  • Meningkatkan Keamanan Siber Nasional

Keamanan siber adalah komponen penting dalam kedaulatan digital. Teknik Informatika memiliki peran strategis dalam menciptakan solusi untuk melindungi data nasional dari ancaman global. Sistem seperti enkripsi canggih dan firewall dirancang untuk menjaga integritas data Indonesia. Sebagai contoh, Korea Selatan telah menjadi pemimpin global dalam keamanan siber melalui investasi besar dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi ancaman siber secara real-time. Indonesia dapat belajar dari pendekatan ini untuk memperkuat infrastrukturnya.

  • Mendorong Inovasi Lokal

Inovasi lokal menjadi salah satu pilar kemandirian teknologi. Startup seperti Gojek dan Tokopedia adalah contoh nyata bagaimana teknologi lokal dapat bersaing di kancah global. Gojek, misalnya, berhasil menjadi unicorn dengan nilai valuasi lebih dari $10 miliar, membuktikan bahwa inovasi teknologi Indonesia dapat bersaing secara global.

Selain itu, program pemerintah seperti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital juga mendorong lahirnya lebih banyak perusahaan teknologi berbasis lokal yang mendukung transformasi digital dan memperkuat ekonomi nasional.

India, dengan pendekatan outsourcing IT yang sukses, telah menunjukkan bagaimana sektor teknologi dapat menjadi tulang punggung ekonomi. Indonesia dapat mengambil inspirasi dari India untuk mengembangkan pusat-pusat inovasi teknologi lokal yang mendukung UMKM.

  • Memperkuat Pendidikan Digital

Teknik Informatika juga berperan dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Platform pembelajaran online seperti Ruangguru telah membantu meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi siswa di seluruh Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan nilai patriotisme, tetapi juga memperkuat daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Pada tingkat internasional, Singapura telah sukses membangun Smart Nation melalui inisiatif pendidikan digital. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam teknologi, seperti aplikasi pelestarian bahasa daerah atau digitalisasi seni tradisional, untuk memperkuat identitas budaya di era digital.

  • Mengatasi Tantangan Lokal

Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan. Banyak wilayah pedesaan masih minim akses internet. Solusi yang dapat diterapkan adalah program pelatihan digital berbasis komunitas di daerah terpencil dan perluasan jaringan internet murah melalui satelit.

Grafik ini menunjukkan peningkatan jumlah pengguna internet dari 171 juta pada tahun 2018 menjadi 215 juta pada tahun 2022. Angka ini menegaskan potensi besar transformasi digital di Indonesia, meskipun tantangan seperti kesenjangan digital masih ada.

Grafik 2: Kesenjangan Digital Perkotaan vs Pedesaan (2018-2022)
Grafik 2: Kesenjangan Digital Perkotaan vs Pedesaan (2018-2022)
Kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan menunjukkan penurunan dari 45% pada tahun 2018 menjadi 32% pada tahun 2022. Meski ada kemajuan, kesenjangan ini tetap menjadi isu penting yang memerlukan perhatian khusus. Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan. Banyak wilayah pedesaan masih minim akses internet. Solusi yang dapat diterapkan adalah program pelatihan digital berbasis komunitas di daerah terpencil dan perluasan jaringan internet murah melalui satelit.

Kurangnya tenaga ahli di bidang keamanan siber juga menjadi kendala. Untuk mengatasinya, pemerintah dapat bekerja sama dengan universitas dan perusahaan teknologi untuk mendirikan pusat pelatihan dan sertifikasi keamanan siber.

  • Program Pemerintah yang Berdampak

Program pemerintah seperti PeduliLindungi telah menunjukkan bagaimana teknologi lokal dapat memberikan dampak signifikan, khususnya dalam sektor kesehatan selama pandemi COVID-19. Selain itu, program Kartu Prakerja telah membantu ribuan warga meningkatkan keterampilan kerja melalui pelatihan berbasis online, mencerminkan nilai patriotisme dalam pemberdayaan masyarakat.

PENUTUP

Transformasi digital adalah langkah strategis untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, di mana Teknik Informatika, dengan pendekatan inovatif dan patriotisme digital, menjadi pilar utama dalam membangun kedaulatan bangsa melalui pengembangan teknologi lokal, peningkatan keamanan siber, dan inovasi berbasis kebutuhan nasional. Untuk mempercepat transformasi ini, kolaborasi erat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan pelaku industri teknologi menjadi keharusan, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sosial-budaya untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian kearifan lokal. Patriotisme digital bukan hanya sebuah gagasan, tetapi sebuah panggilan untuk bertindak bagi seluruh elemen masyarakat, demi menjadikan Indonesia sebagai Smart Nation yang maju, mandiri, dan bermartabat. Dengan tekad dan semangat gotong royong, transformasi ini akan menciptakan ekosistem digital yang inklusif, mempersempit kesenjangan digital, dan memberikan peluang bagi semua lapisan masyarakat untuk berkontribusi dalam membangun masa depan bangsa yang gemilang. Bersama, kita dapat merealisasikan cita-cita besar ini dan menjadikan Visi Indonesia 2045 sebagai kenyataan yang membanggakan di panggung dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun