Dana darurat juga bisa membantu kamu untuk menghadapi kemungkinan kejadian yang tidak terduga, seperti kehilangan pendapatan atau biaya perbaikan yang tidak terduga. Dan perlu diingat juga menyimpan dana darurat harus di rekening terpisah dan hindari menggunakannya kecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak.Â
Jika kamu tidak punya dana darurat pribadi maka kita bisa saja menggunakan uang bisnis untuk kebutuhan mendesak dan tidak direncanakan sebelumnya.
5. Miliki Dana Cadangan
Selain harus menyiapkan dana darurat pribadi, selanjutnya adalah dengan mengalokasikan dana cadangan atau istilah lainnya aset likuid. Dana cadangan ini bisa menyelamatkan bisnis online dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) ketika daya beli menurun dan mempengaruhi omset. Seperti dalam kondisi pandemi atau kondisi lainnya yang membuat UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) terpaksa harus gulung tikar karena tidak mampu bertahan.
Oleh karena itu, manfaat jika kita mempunyai dana cadangan akan sangat membantu kita meringankan beban, yaitu digunakan untuk menutupi biaya dan kewajiban saat omset atau revenue turun drastis dan bisnis berada diambang kritis. Sehingga alur keuangan bisa terus berjalan dan bisnis online maupun UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) bisa terus dilanjutkan.
6. Lakukan Pencatatan Transaksi dan Laporan Keuangan
Hal ini sangat penting dilakukan baik untuk keuangan pribadi kita ataupun keuangan bisnis karena nantinya ini akan menjadi data yang bisa membantu mengembangkan bisnis kita. Dengan ini kita akan tahu kemana aja pengeluaran terbesar bisnis kita dan juga akan tahu dari mana aja pemasukan terbesar yang sudah kita dapatkan.
Dengan mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan, maka kita memperoleh informasi keuangan bisnis kita secara lebih detail. Selain itu, laporan keuangan ini juga bisa dijadikan acuan penting dalam mengambil keputusan dan kebijakan untuk lebih baik lagi berbisnis di masa depan.
7. Membuat Review Keuangan