Pemisahan antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis sangat diperlukan, yaitu untuk mempermudah dalam mengontrol dan memakai dana. Hal ini juga akan mempermudah kita dalam membuat pembukuan bisnis secara jelas dan terstruktur.Â
Misalnya kita mempunyai minimal 2 rekening, yang satu digunakan untuk menerima seluruh pemasukan bisnis misalnya pembayaran dari customer. Semua pengeluaran-pengeluaran bisnis termasuk listrik, paket data, server itu juga termasuk kedalam rekening bisnis. dan yang satu lagi khusus untuk rekening pribadi yang digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Dan sebagai seorang pemilik bisnis, kita akan mendapatkan gaji yang di transfer ke rekening pribadi setiap bulannya.
Dengan memisahkan antara rekening pribadi dan bisnis, akan memperkecil resiko pertanggung jawaban jika income bisnis digunakan untuk kepentingan pribadi. Dengan demikian, kita bisa lebih mudah mengetahui kondisi dan kestabilan keuangan bisnis yang dijalankan serta ini akan membantu kamu melacak pendapat dan pengeluaran secara lebih efektif, dan memudahkan perhitungan pajak.
Jadi kamu sebagai pemilik bisnis harus bisa membedakan antara kebutuhan buat bisnis dan kebutuhan buat pribadi. Sampai sini teman-teman paham kan?
3. Manajemen Utang dan Piutang
Jika bisnis kamu memiliki utang (kalau bisa jangan ya!), pastikan kamu mengelola pembayaran utang dengan baik, tetapkan jadwal pembayaran yang konsisten dan hindari keterlambatan pembayaran yang dapat mengakibatkan denda atau bunga tambahan, selain itu juga jika kamu memberika kredit kepada pelanggan, pastikan kamu memiliki sistem yang efektif untuk mengelola piutang dan memastikan pembayaran tepat waktu.
4. Menyiapkan Dana Darurat
Selain diperlukan kesiapan dari segi mental, secara financial pun harus dipersiapkan. Apalagi membangun bisnis yang omsetnya tidak menentu. Nah dengan menyiapkan dana darurat ini, bisnis kamu tetap berjalan walaupun omsetnya tidak jelas.Â