Dalam upaya meningkatkan kemampuan akademik anak-anak di Desa Mekarpohaci, mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang mengadakan program kerja pendukung bidang pendidikan yaitu Desa Mengajar.
Desa Mengajar merupakan kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak di Desa Mekarpohaci. Program ini dirancang untuk memberikan tambahan bimbingan belajar kepada siswa yang sedang dalam masa liburan sekolah.
"Neng, hayu atuh ngajar les anak-anak. Di sini masih banyak anak yang masih belum bisa membaca dan menulis, mumpung lagi pada liburan sekolah, daripada cuma main mending diadain les aja," Ujar salah satu Ibu Kader.
Program Desa Mengajar dilaksanakan sebagai wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam bidang pendidikan. Melalui program ini, diharapkan para siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran, mengembangkan keterampilan akademik, serta meraih prestasi yang lebih baik di sekolah.
Kegiatan Desa Mengajar meliputi pembelajaran calistung yang diikuti oleh anak-anak PAUD dan siswa kelas 1 hingga 3 Sekolah Dasar. Tak hanya itu, kegiatan ini juga mencakup pembelajaran Matematika dan Bahasa Inggris yang diikuti oleh siswa kelas 4 hingga 6 Sekolah Dasar dan siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama di Desa Mekarpohaci.
Kegiatan Desa Mengajar berlangsung selama dua minggu dengan sembilan kali pertemuan, terhitung dari tanggal 2 Juli hingga 13 Juli 2024. Setiap pertemuan dilaksanakan secara rutin pada jam 14.00 hingga pukul 16.00 WIB.
"Teteh, Aa, makasih ya udah pada mau ngajarin les anak-anak. Maaf kalau anak-anaknya susah diatur. Titip ya tolong bantuannya buat ngajarin," Ucap salah satu orang tua dari anak di desa.
Mahasiswa KKN melakukan pendekatan mengajar dengan cara memberikan penjelasan langsung mengenai materi yang diajarkan, memberi contoh langsung secara interaktif, serta mengajak anak-anak untuk aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.
Agar pembelajaran lebih menarik, para mahasiswa tutor menyediakan hadiah-hadiah kecil yang akan diberikan kepada anak-anak yang aktif menjawab kuis seputar pembelajaran. Dengan adanya hadiah tersebut, anak-anak semakin semangat untuk mengikuti kegiatan les. Setiap harinya, anak-anak yang mengikuti les semakin bertambah karena ajakan dari mulut ke mulut.
"Pas belajar bareng, aku belajar matematika yang bikin aku seneng. Makasih Aa udah ngajarin perkalian sama pembagian. Belajar matematika sama Aa itu gampang tapi pusing dikit. Belajarnya susah tapi aku dikasih petunjuk. Teman-temannya juga baik jadi belajarnya seru," Ucap salah satu siswa Desa Mengajar.
Di akhir program, mahasiswa mengadakan acara penutupan Desa Mengajar dengan memberikan hadiah sebagai penghargaan dan melakukan lomba-lomba sederhana. Kegiatan lain yang dilakukan adalah membuat kerajinan tangan cincin dari manik-manik yang juga menjadi kenang-kenangan dari mahasiswa untuk anak-anak.
Berdasarkan evaluasi harian dan akhir, hasil yang dicapai dalam kegiatan Desa Mengajar yaitu siswa-siswa di desa mengalami peningkatan dalam pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Selain itu, interaksi langsung dengan mahasiswa tutor membantu mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi siswa, serta meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan pencapaian akademik, tetapi juga memberi dampak positif dalam pengembangan pribadi siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H