Mohon tunggu...
Nurlina Wati
Nurlina Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nurlina wati

You can if you think you can

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Pendidikan yang Terdapat pada Epos Mahabarata

23 Desember 2022   22:36 Diperbarui: 23 Desember 2022   23:36 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Epos Mahabarata tidak hanya menceritakan tentang peperangan antara  Pandawa dan Kaurawa untuk memperebutkan takhta kerajaan. Namun banyak nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Seperti pada bab 14 dan 15. diantaranya yaitu

  • Berani bersuara dan berpendapat. 

Seperti yang dikutip pada kutipan Bagi Duryodhana, yang lebih menyakitkan hati adalah  kenyataan bahwa rakyat Hastina, terutama yang tinggal di  ibu kota Hastinapura, selalu memuji-muji Pandawa secara  terang-terangan.  Mereka menyerukan agar Yudhustiralah yang paling tepat dinobatkan sebagai raja. menggantikan Dritarastra. 

Orang-orang bergerombol di jalan, memperdebatkan siapa yang paling pantas menjadi  raja mereka. Sering terdengar percakapan seperti ini. Mengapa saya katakan ini bisa menjadi nilai pendidikan yang penting bagi siapapun? karena saat ini orang-orang banyak yang takut untuk bersuara, mengeluarkan pendapatnya, padahal bisa aja dia tahu tentang suatu kebaikan atau kebenaran. 

Jadi, kisah di atas dimana para rakyat Hastina merasakan ada sosok yang lebih baik untuk dijadikan pemimpin karena beberapa alasan, maka mereka berani menyuarakannya. Kita pun sama, jika ada sesuatu yang layak untuk diperjuangkan dan disuarakan maka kita harus berani memperjuangan dan menghentikan hal tersebut seperti yang dilakukan rakyat Hastina

  • Keburukan harus dilenyapkan sama sekali

Menjauhkan, menghilangkan, menghindari, melenyapkan keburukan adalah suatu nilai yang perlu dipupuk sejak dini. Kita sejenak melupakan maksud dari kisah Mahabharata tersebut, kita hanya perlu menggarisbawahi bahwa ada satu kutipan yang perlu dipikirkan untuk dijadikan nilai pendidikan dalam diri seseorang. Hal ini berkaitan dengan kepribadian seseorang dalam kehidupannya, sedangkan dalam pendidikan tidak melulu soal pelajaran, teori formal, tetapi juga bagaimana ilmu yang terkonsep di dalam pendidikan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang 

  • Harus bijaksana

Seperti yang terdapat pada kutipan "Anakku, apa yang  kamu katakan itu benar. Namun, Ayah percaya, Yudhistira  pasti tidak akan menyimpang dari jalan yang benar dan  penuh kebajikan. Aku mencintai kita semua. Ia berhasil  semua sifat mulia ayahnya. Rakyat mendukung dia dan  mereka pasti mendukung dia. Semua menteri dan senapati  juga mencintai Pandu dan mereka pasti akan mengabdi  padanya dengan sepenuh hati. Rakyat memang memuja  Pandawa. Kita tak dapat mengalahkan mereka atau menunggu  kesempatan baik untuk mengalahkan Pandawa. Seandainya  kita berbuat tidak adil dan tidak benar, rakyat akan  berontak melawan kita. 

Mereka akan mengusir kita dan kita akan terjerumus dalam kubangan kutuk dan cemooh. Baik, sesaat kita lupakan kelemahan Dritarastra yang berwatak lemah karena di balik kelemahannya itu, dia telah memberikan ajaran terkait keahlian yang perlu digarisbawahi dan diambil untuk dijadikan nilai pendidikan. Setiap orang harus bijaksana, harus tahu mana yang baik dan benar terlepas dari wataknya yang lemah setelah terhasut oleh orang lain atau tidak. Nilai ini harus dijadikan pedoman dalam kehidupan, sebab kehidupan ini selalu tentang hal yang baik dan benar jadi kita harus benar-benar bijaksana ketika berada di tengahnya. 

  • Perbuatan baik yang terdapat pada kutipan "saya datang ke sini membawa peean dari widura. Dia ingin membantu kalian. Saya hanya menyampaikan pesannya hanya kepada Yudhistira"

Kebaikan adalah salah satu nilai pendidikan yang perlu ditanamkan sejak dini, siapapun, dimanapun, kapanpun, kebaikan merupakan bekal yang harus dibawa. Setiap orang membutuhkan pertolongan orang lain, manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan, Sehingga dengan dasar kasih sayang yang ada di dalam diri kita, akan menuntun hati untuk membantu mereka tanpa alasan dan timbal balik. 

  • Peduli sosial yang berhubungan langsung dengan nilai karakter pendidikan.

Berikut bukti kutipannya "Ledakan-ledakan menggelegar. Penduduk Waranawata terbangun, berteriak-teriak kaget dan berlarian tak tentu arah. Ada yang hendak mencari dengan selamat, ada yang hendak membantu memadamkan api. Semua cemas dan ngeri memikirkan nasib Pandawa. 

Mereka yakin, Pandawa tak sempat menyelamatkan diri dan mati terbakar. Kepedulian sosial sebagai nilai pendidikan yang perlu ditanamkan dalam diri sejak dini, kembali lagi karena manusia merupakan makhluk sosial sehingga harus ada sikap peduli sosial di dalam diri kita." Seperti yang terdapat pada kutipan di atas bahwa, ketika tempat Pandawa beristirahat dibakar maka masyarakat ada yang hendak membantu memadamkan api. Sehingga hal ini dapat dijadikan bukti adanya nilai pendidikan karakter peduli sosial pada diri masyarakat Waranawata. 

  • Menghormati orang tua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun