Mohon tunggu...
Nurlina Wati
Nurlina Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nurlina wati

You can if you think you can

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filosofi Wayang Semar

23 Desember 2022   21:34 Diperbarui: 23 Desember 2022   21:56 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai orang jawa, tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya wayang. Karena wayang kulit sangat identik dengan kesenian dari Jawa. pertunjukan wayang biasanya dimaikan oleh dalang dan seringkali dipentaskan semalam suntuk. lakon yang dimainkan juga bermacam-macam. umumnya mengangkat kisah Mahabarat dan Ramayana. ada salah satu tokoh wayang yang selalu dijadikan sebagai sang penyampai pesanitut, tak lain yaitu Semar. Semar dalam dunia pewayangan adalah manusia setengah dewa. penjelmaan Sang Hyang Ismaya. Semar sendiri berasal dari kata tan samar, yang artinya tidak tertutupi oleh tabir.  

Keberadaan semar memang dimaksudkan untuk menjaga ketentraman di muka bumu dan ketentraman antar sessama umat manusia. Sebagai makhluk, Semar mengamban amanat untuk mengabdi berupa dharma atau amalam baik kepada bendara atau juragan, juga kepada bangsa dan negara. Yang menarik pada sebagian masyarakat Jawa masih menganggap Semar merupakan sosok filosofis yang diyakini menjadi pamong para ketsaria agung. siapapun tokoh yang berdekatan dengan Semar dan dari mana ia berasal akan merasa tentram dan selalu mengalami pencerahan. 

Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranoyo. Bebrodo artinya membangun sarana dari dasar. Noyo artinya Utusan mangrasul jadi dapat disimpulkan Semar artinya mengambani sifat membangun dan melaksanakan perintah Tuhan untuk kesejahteraan manusia. Dalam Javanologi= samar-samar. Semar bukan lelaki, bukan juga perempuan, tangan kanannya ke atas dan tangan kirinya kebelakang. maknanya "sebagai peribadi tokoh Semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal". Sedangakn tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak serta sekaligus simbol keilmuanyang netran namun simpatik. 

Semar memiliki ciri yaitu berkuncung seperti kanak-kanak namun berwajah sangat tua. Semar tertawanya selalu diakhiri nada tangisan. Semar berwajah dan matanya menangis namun mulutnya tertawa. semar tak pernah menyuruh, namun  memberikan konsekuensi atas nasehatnya. Ciri fisik semar yang sangat unik lainnya yaitu bentuk tu uhnya yang bulat. Ini merupakan simbol dari bumi atau jagad raya, tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya. Ucapan Semar seringkali diawali dengan dialog "mbregegeg, ugeg-ugeg,hmel-hmel, sak dulito, langgeng...." yang artinya diam, bergerak atau berusaha, makan, walaupun sedikit, abadi.

Maksud dari ucapan semar yaitu daripada diam (mbregegeg), lebih baik berusaha (ugeg-ugeg) dan mencari makan (hmel-hmel), walaupun hasilnya sedikit (sak ndulit)tapi akan terasa abadi (langgeng).  Benar-benar sebuah pesan moral yang sangat dalam agar kita selalu bekerja keras untuk mencari nafkah, walaupun hasilnya hanya cukup untuk makan, namun kepuasan yang di dapat karena usaha tersebut akan abadi. 

Semar seolah-olah tidak pernah mengenal kata sedih. Bila berbicara selsalu spontan, tetapi mengandung kebenaran. Setiap bertutur selalu  menghibur. sehingga orang yang sedih menjadi gembira. Orang yang sedang kesusahan bisa tertawa. itulah sosok semar yang selalu tumakninah, nengawal kebenaran dan hati nurani para Pandawa sebagai represenasi tokoh dunia putih. banyak pelajarang yang bisa diambil dan dijadikan contoh dari Wayang Semar. dan mkita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun