Geografi merupakan ilmu yang berada pada dua sisi antara natural science dengan socials cience. Dalam perkembangannya saat ini Geografi terbagi menjadi 3 bagian yakni; Geografi Manusia, Geografi Fisik dan Geografi Teknik. Terlepas dari hal tersebut, dalam tulisan ini akan saya coba angkat mengenai Geografi dari sudut pandang Ilmu Sosial.
Buku pengantar ilmu sosial banyak sekali perbedaan pendapat tentang apa yang disebut sebagai ilmu-ilmu (ilmu sosial), namun pada hakekatnya semua mengarah pada perilaku dan aktivitas sosial dalam kehidupan bersama. Menurut (Wallerstein dalam pengantar ilmu sosial) menjelang pecahnya Perang Dunia I, terjadi konvergensi umum atau konsensus mengenai disiplin ilmu sosial seperti; ilmu sejarah, ilmu ekonomi, sosiologi, dan ilmu politik. Sebaliknya ilmu geografi, psikologi, dan antropologi di luar disiplin ilmu tersbut.
Pada akhir abad ke-19 geografi berhasil mengkonstruksikan diri sebagai disiplin baru terutama di universitas-universitas Jerman (Wallerstein dalam pengantar ilmu sosial), sehingga geografi membentuk dan mengilhami perkembangan di tempat-tempat lain. Jika dilihat dari sejarah munculnya geografi pada saat masa Herodotus geografi lebih menekankan kajiannya pada ilmu-ilmu alam dalam hal ini pada geografi fisik.Â
Namun pada akhir abad ke -- 19 dengan realitas sosial yang ada kajian geografi menjadi semakin terpisah-pisah, dengan pembagian kerja yang jelas sehingga banyak yang memandang geografi tampak anakronitis dengan kecenderungan-kecenderungan yang generalis, sintesis, dan non analitis. Sebagai konsekuensinya ilmuwan geografi dalam ilmu sosial relatif miskin dari jumlah sarjana dan prestasinya. Dengan demikian, wilayah studi geografi dapat meliputi semua fenomena yang terdapat di permukaan bumi, baik alam organik maupun alam anorganik dalam interelasi dan interaksinta dalam ruang (spatial relationship), dimana semuanya dikaji. PrestonÂ
E. James pernah mengatakan bahwa ilmu geografi memiliki kajian yang sangat luas sehingga menurutnya geografi dapat dianalogikan sebagai perpaduan dari berbagai disiplin ilmu, yaitu ilmu murni, terapan, eksak, noneksak, alam, dan sosial.menurutnya geografi sering disebut sebagai "ibu" atau "induk" ilmu pengetahuan. Pernyataan tersebut berdasarkan alasan yang kuat, karena bidang geografi yang luas mencakup beberapa aspek-aspek alamiah yang sifatnya eksak, kemudian bidang-bidang sosial yang noneksak.
Berdasarkan tinjauan ilmuwan geografi kontemporer bahwa secara sederhana geografi merupakan disiplin akademik yang berkaitan dengan penguraian dan pemahaman atas perbedaan -- perbedaan kewilayahan dalam distribusi lokasi di permukaan bumi.
kedudukan geografi dalam ilmu -- ilmu sosial lebih bisa diterima dibandingkan kedudukan geografi dalam ilmu --ilmu alam dalam hal ini geografi fisik. Jika dalam geografi manusia (human geography), ilmu geografi dapat menjadi induk berbeda dengan di ilmu-ilmu alam sepertinya geografi hanya sebagai cabang. Dalam menelaah batuan misalnya, geologi lebih berperan karena mempelajari bagian-bagian dari batuan. Sedangkan, geografi hanya kulit nya saja jika bicara batuan sehingga dalam hal ini geografi hanya sebagai pelengkap saja.
Ilmu lain yang saat ini sedang berkembang adalah Sistem Informasi Geografi (SIG), sebenarnya SIG merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memberikan gambaran informasi berupa peta. Namun, pada kenyataannya banyak yang berpendapat SIG bukan alat dalam geografi tapi merupakan sebuah ilmu sendiri.Â
Kedududukan geografi di dalam mata pelajaran sekolah-sekolah juga masih menjadi kendala, kurikulum yang ada di Indonesia menempatkan geografi menjadi mata pelajaran yang hanya ada pada kelas yang mengambil jurusan IPS. Padahal, jurusan yang tersedia di Universitas Indonesia berada dalam fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, berbeda dengan Universitas Gadjah Mada yang memiliki fakultas tersendiri yang membagi antara geografi manusia dengan geografi fisik.Â
Menurut saya, geografi seharusnya diberikan pada siswa yang mengambil jurusan IPS dan IPA karena esensi yang dapat diperoleh dari kondisi tersebut adalah setiap siswa paham akan keberadaan negaranya dan kekayaan alam yang dimiliki oleh negaranya, sehingga akan muncul rasa cinta tanah air.
Ada beberapa teori yang digunakan dalam ilmu geografi tetapi berasal dari ahli -- ahli ekonomi ataupun ahli-ahli ilmu sosial lainnya seperti teori post modernitas. Dalam teori ini ada beberapa yang dijadikan garis besar munculnya kapitalisme, teknik-teknik produksi massal, konglomerasi urban besar-besaran, negara-bangsa, dominasi global baratdan sekularisasi pengetahuan.Â