Mohon tunggu...
Nur lia Afika
Nur lia Afika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

saya seorang mahasiswa yang hobi mendengarkan musik dan menonton film drama korea dan berkeinginan ke London, UK dan Venesia, Italia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan, Permasalahan, serta Potensi Profesi Bidang Perhotelan dalam Perspektif Islam

16 Juni 2024   21:38 Diperbarui: 23 Juni 2024   20:01 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

3. Metode Penelitian

 Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka untuk mengeksplorasi tantangan, permasalahan, serta potensi profesi di bidang perhotelan dari perspektif Islam. Data dikumpulkan melalui kajian literatur dari berbagai sumber yang relevan, seperti jurnal ilmiah, buku, artikel, dan laporan yang membahas isu-isu perhotelan dalam perspektif Islam. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik, di mana data yang diperoleh dari studi pustaka dikategorikan ke dalam tema-tema tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Proses analisis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkategorikan informasi yang terkait dengan tantangan, permasalahan, dan potensi profesi di bidang perhotelan dalam konteks Islam. Setiap tema kemudian dianalisis secara mendalam untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai topik yang diteliti (Rahardjo, 2011). Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber data, di mana informasi dari berbagai literatur dibandingkan dan diverifikasi untuk memastikan keakuratan dan konsistensi informasi yang diperoleh. Selain itu, metode member checking digunakan dengan melibatkan beberapa pakar dalam bidang perhotelan dan syariat Islam untuk memastikan interpretasi data yang akurat (Andini, et al., 2022). Hasil analisis data kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif dan interpretatif untuk menggambarkan tantangan, permasalahan, serta potensi profesi perhotelan dalam perspektif Islam secara komprehensif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman mengenai penerapan nilai-nilai Islam dalam industri perhotelan serta mengidentifikasi strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan yang ada (Apriliawati, 2020). 

4. Pembahasan

 Sebagai industri baru di bidang syariah, bisnis hotel syariah mempunyai peluang-peluang di dalam masyarakat. Jumlah penduduk muslim di seluruh Indonesia yang semakin berkembang pesat menjadi kesempatan pangsa pasar hotel syariah yang paling utama. Kemudian konsep syariah yang ditawarkan sebuah hotel syariah sangat menjunjung tinggi nilai-nilai mayoritas yang dipegang oleh masyarakat. Meskipun banyak penduduk dunia yang beragama Islam, kebanyakan pelancong tidak berasal dari negara mayoritas Muslim. Oleh karena itu, promosi konsep syariah bagi non-Muslim harus ditingkatkan. Produk penawaran seperti paket wisata dan fasilitas tambahan harus dipromosikan agar lebih menarik. Pelatihan pengetahuan syariah dan kualitas layanan yang sesuai harus diberikan kepada staf untuk memastikan pelayanan hotel syariah optimal. Profesi di bidang perhotelan mempunyai sejumlah tantangan dari sudut pandang agama islam, yaitu meliputi beberapa hal: 

1. Keterbukaan dan Kosmopolitanisme Kosmopolitanisme dalam Islam dilihat sebagai sesuatu yang positif asalkan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dalam industri perhotelan, hal ini berarti hotel syariah harus mampu menyediakan pelayanan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti menyediakan makanan halal, tempat ibadah, dan tidak menampilkan konten yang bertentangan dengan syariat Islam. Dengan demikian, hotel syariah dapat menjadi tempat yang ramah bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah dan menjaga kepercayaan mereka selama menginap di hotel tersebut. 

2. Pengembangan Wisata Syariah Wisata syariah merupakan bentuk wisata yang mengikuti prinsipprinsip syariah Islam dalam segala aspek kegiatan wisata. Hal ini tidak hanya terbatas pada kunjungan ke tempat-tempat ibadah, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan lainnya seperti bisnis, berbelanja, dan sebagainya. Oleh karena itu, hotel syariah harus mampu menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan Muslim, seperti restoran dan hotel yang menyediakan makanan halal serta tempat ibadah untuk melaksanakan ibadah. Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan prinsip syariah, wisatawan Muslim dapat merasa nyaman dan aman saat melakukan perjalanan wisata. Selain itu, hotel syariah juga dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi wisatawan Muslim yang ingin menjalankan ibadah sambil menikmati liburan mereka. Dengan demikian, pengembangan wisata syariah dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pariwisata Indonesia. 

3. Keterbatasan Pemasaran Untuk meningkatkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap hotel syariah, langkah-langkah yang dapat diambil antara lain adalah: a) Meningkatkan promosi melalui media sosial dan platform online lainnya. Dengan memanfaatkan media sosial, hotel syariah dapat menjangkau lebih banyak orang dan memperkenalkan layananlayanan yang mereka tawarkan. b) Mengadakan acara promosi atau event khusus yang menampilkan keunggulan hotel syariah kepada masyarakat. Misalnya, mengadakan open house atau workshop tentang konsep dan nilainilai syariah yang diterapkan di hotel tersebut. c) Melakukan kerjasama dengan agen perjalanan atau travel blogger untuk memperluas jangkauan promosi hotel syariah. Dengan kerjasama ini, informasi tentang hotel syariah dapat tersebar lebih luas dan lebih dipercaya oleh masyarakat. d) Memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip syariah kepada tamu-tamu hotel. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap hotel syariah dan membuat mereka merasa nyaman untuk menginap di sana. e) Dengan langkah-langkah di atas, diharapkan hotel syariah di Timur Tengah dapat meningkatkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang mereka tawarkan, sehingga potensi pasar wisata halal di wilayah tersebut dapat semakin berkembang.

 4. Pengembangan Layanan Hotel syariah seharusnya mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti tidak menyediakan makanan yang haram seperti babi atau alkohol, serta tidak mengizinkan pasangan yang bukan mahram untuk menginap bersama di hotel. Hal ini penting agar hotel syariah dapat memberikan lingkungan yang sesuai dengan prinsip-prinsip muamalah dalam ekonomi Islam. Dengan demikian, hotel syariah dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai agama Islam kepada para tamunya.

 5. Pendidikan dan Pelatihan Pemasaran dan promosi hotel syariah di Timur Tengah memang masih memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diatasi. Diperlukan upaya yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap konsep hotel syariah. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai strategi pemasaran, seperti kampanye iklan yang menarik dan edukatif, kerjasama dengan influencer atau public figure yang memiliki pengaruh di masyarakat, serta menyediakan informasi yang jelas dan transparan mengenai fasilitas dan layanan yang ditawarkan. Selain itu, hotel syariah juga perlu memperhatikan kualitas layanan dan fasilitas yang mereka berikan kepada tamu. Kualitas pelayanan yang baik dan fasilitas yang memadai akan membantu meningkatkan kepuasan tamu, sehingga mereka akan merasa nyaman dan ingin kembali menginap di hotel syariah tersebut. Dengan demikian, hotel syariah dapat membangun reputasi yang baik dan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. Dengan upaya yang terus menerus dan konsisten, diharapkan hotel syariah di Timur Tengah dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat, sehingga potensi pasar wisata halal di kawasan tersebut dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi industri pariwisata. 

5. Kesimpulan 

Sebagai industri baru, bisnis hotel syariah di Indonesia memiliki peluang besar karena pertumbuhan penduduk Muslim yang pesat dan potensi pasar yang luas. Hotel syariah harus mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam operasional mereka, seperti menyediakan makanan halal dan tempat ibadah, serta mempromosikan konsep syariah kepada non-Muslim untuk memperluas pasar. Tantangan yang dihadapi termasuk kurangnya pemahaman tentang syariah, keterbatasan sumber daya manusia, dan persepsi negatif terhadap hotel syariah, yang dapat diatasi melalui pelatihan, promosi yang efektif, dan kerjasama dengan agen perjalanan. Pengembangan wisata syariah dan peningkatan kualitas layanan juga sangat penting untuk memberikan pengalaman yang nyaman dan sesuaidengan prinsip Islam bagi wisatawan Muslim. Dengan langkah-langkah tersebut, hotel syariah diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memberikan kontribusi positif bagi industri perhotelan dan pariwisata di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun