Badan Kontak Majels Taklim (BKMT) Desa Tanjung Baru Kecamatan Baturaja Timur menyelenggaran pengajian rutin setiap bulannya. Pada hari Kamis, 16 Januari 2020 BKMT Desa Tanjung Baru memusatkan kegiatan pengajian rutin ini pada Majelis Taklim Baitul Jannah Diknas Kemiling (sekarang di Desa Persiapan Kemilau Baru). Pengajian ini dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung Baru "Amin Rahman", Sekretaris Desa Persiapan Kemilau Baru "H. Syarkawi Zahar, S.H., Ketua BPD Tanjung Baru "Syahrudin, S.P., pengurus masjid Baitul Jannah yang diwakili oleh H. Jonson Noviar dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Tanjung Baru "Sartati, Am.Keb." serta tamu undangan lainnya. Pengajian ini juga menghadirkan salah satu Mubalig kondang di Kabupaten OKU yaitu Ust. H. M. Teguh, S.Ag., M.Pd.I.Â
Ketua Majelis Taklim Baitul Jannah (Hj. Laila Mandalia) dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota majelis taklim yang telah menghadiri pengajian yang dipusatkan pada Masjid Baitul Jannah. Harapannya agar pengajian ini dapat menambah wawasan dalam ilmu agama dan menjalin tali silaturrahmi sehingga pada akhirnya terbina ukhuwah islamiah diantara sesama anggota majelis taklim.
Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Desa Tanjung Baru (Alamah) dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran seluruh Majelis Taklim yang ada di Desa Tanjung Baru serta ucapan terima kasih juga kepada Pemerintah Desa Tanjung Baru yang menganggarkan dana untuk seluruh kegiatan BKMT tersebut, salah satunya adalah dana santunan untuk kaum duafa yang ada di Desa Tanjung Baru.
Kepala Desa Tanjung Baru (Amin Rahman) dalam sambutannya sangat mengapresiasi pengajian rutin yang diadakan pada  Majelis Taklim Baitul Jannah serta pada seluruh Majelis Taklim yang ada di Desa Tanjung Baru. Harapannya pengajian ini dapat dilaksanakan secara istiqomah sehingga selain mendapat ilmu juga dapat mempererat jalinan silaturrahim. Pada kesempatan ini juga diharapkan melalui anggaran BKMT Tanjung Baru salah satunya dapat turut membantu meringankan beban kaum duafa yang ada di sekitar Masjid yang menyelenggarakan pengajian tersebut.
Pada kesempatan itu diadakan pembagian santunan kepada kaum duafa maupun anak yatim yang ada di sekitar masjid Baitul Jannah, dengan harapan santuan ini dapat bermanfaat bagi penerimanya.
Dalam sejarah Islam, Siti Hajar dan Nabi Ismail As yang masih bayi ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim As untuk berdakwah karena perintah Allah. Siti Hajar dan Nabi Ismail As yang masih bayi tinggal di daerah yang belum ada penduduknya (sekarang Kota Mekah). Daerah itu hanya berupa padang pasir, gunung batu, tidak ada tumbuh-tumbuhan, tidak ada sumur juga tidak ada sungai. Ketika persediaan air sudah habis, akhirnya Siti Hajar mencari sumber air di sekitar tempat itu yaitu dengan berjalan antara bukit Sofa dan bukit Marwah tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa. Kendati demikian Siti Hajar tetap berusaha, sabar dan tawakal.
Kemudian atas kuasa Allah SWT, di luar dugaan ketika Nabi Ismail kecil menggerak-gerakkan kakinya karena ingin minum, keluar air yang melimpah dari bahwa padang pasir dan dengan suara yang bergemuruh. Mendengar dan melihat air tersebut, kemudian Siti Hajar mengisikan air tersebut ke dalam kirbat, sambil berkata, "Zumi-Zumi!" (berkumpullah). Selanjutnya tempat keluarg air tersebut dinamakan sumur zam-zam dan airnya saat ini dinamakan air zam-zam.
Cobaan demi cobaan selalu dihadapi oleh keluarga Nabi Ibrahim As. sampai pada perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim As untuk menyembelih putranya Nabi Ismail. Namun karena ketaqwaannya Nabi Ibrahim As melaksanakan perintah tersebut dan pada saat eksekusi akan dilaksanakan, Allah SWT mengutus malaikat untuk mengganti Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim As dengan gibas (kambing sehat).
Ust. Teguh mengharapkan semoga dengan napak tilas tentang peristiwa Siti Hajar dan Nabi Ibrahim As tersebut bisa menjadi motivasi bagi jama'ah senantia dapat menerima ketentuan dari Allah SWT untuk bersabar, tetap ikhtiar dan tawakal. Karena segala sesuatu yang sudah menjadi takdirnya Allah SWT harus kita syukuri. Selain banyaknya cobaan yang manusia hadapi bahwasanya banyak nikmat yang telah dan akan Allah SWT berikan kepada kita. Sebagaimana dalam QS. Ar-Rahman (Fabiayyi alaairobbikumaa tukadzibaan)artinya "maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan". Bagaimana cara kita bersyukur yaitu dengan mengawali segala perbuatan atau amal kita dengan niat yang baik kemudian dilakukan dengan ikhlas serta  sabar dalam menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan.Â
Kemudian di akhir pengajian tersebut BKMT Tanjung Baru membagikan doorprice kepada ibu-ibu yang beruntung, kepada Ibu-ibu yang belum beruntung mohon bersabar yaaa , semoga di pengajian berikutnya bisa mendapatkan doorprice. Berkah selalu BKMT Tanjung Baru dan sehat selalu untuk kita semua. Aamiin....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI