Mohon tunggu...
Nurleni
Nurleni Mohon Tunggu... Bidan - Belajar menulis

Bekerja dan ibadah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Ayah

11 Oktober 2023   17:00 Diperbarui: 11 Oktober 2023   17:01 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bak...

Bisa menyayang dan mendampingimu sampai rentah adalah impian terindah kami

Bisa mengabulkan pinta dan citamu adalah kebahagiaan terbesar kami

Tapi sayang Allah...lebih besar dari sayang kami

Rencana Allah..lebih indah dari rencana kami

Walau belum sempat kami membalas jasa,walau kepergianmu terlalu cepat

Tapi kami ikhlas..

Kini suka duka kebersamaan dulu terukir disanubari kami

Akan kami jadikan pelajaran berharga

Kan kami kenang jasa dan kebaikanmu selamanya

Kan kami turuti semua nasehatmu sepanjang masa

Kau tauladan welas asih..

Bak...

Hanya do'a yang dapat kami berikan padamu kini

Semoga apa yang telah kau lakukan dapat menjadi contoh bagi kami

Semoga kami menjadi pribadi sepertimu

Sabar, pemaaf,tegar, dan berjiwa kasih

Do'a kami mengiringi perjalananmu bak

Semoga Allah mengampunni dosa-dosamu

Semoga Allah menerima amal ibadahmu

Dan semoga tempat yang layak ditujukan untukmu

"Kami kan selalu menyayangmu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun