Mohon tunggu...
Nurlelah
Nurlelah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis kisah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dirumu yang Paling Mengerti Kamu

31 Oktober 2022   12:51 Diperbarui: 31 Oktober 2022   12:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah datang silih berganti. Terkadang, bercerita pada orang lain bukan pilihan yang tepat. Mungkin saja mereka berpikir kamu itu kurang bersyukur, terlalu melebih-lebihkan, padahal mereka tidak tahu seberapa sulit keadaan mu sekarang. Yang paling mengerti kamu adalah dirimu. Dirimu yang paling tau seberapa sering kamu menangis. Dirimu yang paling tahu seberapa berat masalah yang kamu hadapi. Dirimu yang paling tahu, seberapa jauh kamu ingin pergi. 

Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih untuk dirimu yang telah bertahan sejauh ini. Meskipun terhuyung kesana dan kesini, kamu tetap berusaha untuk berjalan dengan tegar. Hey, mengeluh saja sepuasnya. Tidak apa-apa, kamu adalah manusia, bukan pot bunga. Libatkan Tuhan. Dia yang paling tahu segalanya dari mulai kamu diciptakan hingga kamu mati nanti. Jangan berhenti mengeluh pada-Nya. Sungguh Ia suka dengan segala keluh kesah hambanya. Seungguh Ia yang paling mengerti segalanya. Sungguh Ia yang paling tahu apa yang kamu butuhkan.

Kamu tidak sendirian. Masih ada hantu dikamar yang siap menemani tangismu. Masih ada tembok yang rela kamu pukul. Masih ada bantal yang sudi membekam teriakan mu. Masih ada Tuhan yang selalu mendengarkan semua do'a mu. Kamu hanya perlu yakin dan percaya, tangan-Nya bisa menggapai apapun yang kamu inginkan. Perkataan-Nya tak pernah berbohong. Mata-Nya tak pernah sedetikpun teralihkan dari mu. Kamu hanya perlu sadar akan hal itu.

Aku menulis ini bukan untuk kamu saja, tapi untuk diriku dengan segala permasalahannya. Aku tidak akan mengatakan bahwa 'masih ada aku', karena aku tahu, tak banyak yang bisa ku lakukan selain menyemangati mu. Kita sama, mungkin hanya beda masalah saja. Kamu harus terus hidup dan berjalan untuk mencicipi rasanya menjadi orang paling bahagia meskipun hanya 1 menit. Masih banyak masakan yang belum kamu cicipi kan? Kalau kamu masih merasa sedih dan sengsara, itu artinya kamu belum boleh pergi. Kamu harus pergi dengan perasaan bahagia. Jadi, hiduplah dengan baik. Tuhan selalu menyertaimu bung :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun