Mohon tunggu...
Nur Layli Rosyida Safitri
Nur Layli Rosyida Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, prodi Perpustakaan dan Ilmu Informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bullying di Era Digital: Bagaimana Media Sosial Memperparah Masalah Kekerasan dan Penganiayaan

19 Maret 2023   23:30 Diperbarui: 19 Maret 2023   23:34 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari, memungkinkan kita untuk berkomunikasi, terhubung dengan orang lain, dan berbagi informasi secara online. Namun, di balik keuntungan ini media sosial juga memungkinkan terjadinya tindakan bullying atau penganiayaan secara online, yang dapat memperburuk masalah bullying di era digital.

Bullying di media sosial dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti mengirim pesan, komentar yang menghina, merendahkan seseorang, menyebarkan foto atau video yang memalukan, serta menggunakan hashtag atau tagar yang tidak pantas. Bullying di media sosial dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia, jenis kelamin, atau latar belakang.

Tindakan bullying di media sosial memiliki dampak yang sama buruknya dengan bullying di dunia nyata. Korban bullying online dapat mengalami stres, depresi, kecemasan, dan bahkan mengalami gangguan tidur atau makan. Mereka juga mungkin merasa malu atau merasa dirinya tidak aman, dan akhirnya kehilangan kepercayaan diri atau percaya pada orang lain.

Media sosial juga memperburuk masalah bullying karena memungkinkan pesan atau konten yang tidak pantas tersebar dengan cepat dan luas. Pesan atau komentar yang tidak pantas dapat dengan mudah dilihat oleh orang banyak, bahkan sampai ke lingkungan yang tidak terkait. Ini dapat memperburuk situasi dan membuat korban merasa semakin terisolasi dan tidak aman.

Namun, bukan hanya korban yang terdampak, pelaku bullying di media sosial juga dapat mengalami konsekuensi negatif. Tindakan bullying di media sosial dapat memicu reaksi yang kuat dari masyarakat dan pihak berwenang, dan dapat menyebabkan pelaku bullying terkena tindakan hukum atau sanksi lainnya.

Untuk mengatasi masalah bullying di era digital, perlu ada upaya dari semua pihak. Orang tua harus mengawasi dan memonitor aktivitas online anak-anak mereka, serta memberikan pengajaran yang tepat mengenai etika dan perilaku online yang baik. Pendidik dan lembaga pendidikan juga dapat memberikan pengajaran dan pelatihan kepada siswa tentang pentingnya sikap positif dan penghormatan terhadap keberagaman.

Selain itu, platform media sosial dan perusahaan teknologi juga perlu berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi tindakan bullying di platform mereka. Mereka dapat memperkenalkan fitur-fitur pengamanan dan privasi yang lebih baik, serta menanggapi laporan tindakan bullying dengan cepat dan efektif.

Dalam hal ini, kolaborasi antara semua pihak sangat penting dalam mencegah dan mengatasi bullying di era digital. Kita semua perlu memainkan peran kita masing-masing dalam membangun lingkungan online yang aman, nyaman, dan terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun