Aku ingin pura-pura buta
Agar tak melihat rentetan aksara yang merusak suasana
Namun, bagaimana?
Mataku masih berfungsi sepenuhnya
Aku tak bisa berlagak tak peka
Aku ingin pura-pura tuli
Agar tak kudengar raungan hujatan yang tak henti menggema
Akan tetapi, bagaimana?
Telingaku masih normal seperti sedia kala
Aku tak bisa seolah-olah mati rasa.
Aku juga ingin pura-pura bisu
Agar tutur kataku tak lagi menjadi sebab luka bagi insan lainnya
Lalu, bagaimana?
Lidahku masih mampu berkata-kata seutuhnya
Aku tak bisa memendam yang memang seharusnya kulontarkan.
Sungguh, aku tak bisa berpura-pura
Meski nyatanya, banyak di antaranya yang menganggap rautku sebatas topeng belaka
Ah, sudahlah.
Biarlah orang lain berasumsi sedemikian rupa
Biarlah dan biarlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H