Di batas kota kaubercerita
Tentang pedihmu mengikhlaskan
Merelakan ia yang lama tinggal
Kulihat ada sebaris kecewa yang mendalam
Perih itu kian tak tertahan
Mengusikku perlahan, yang masih berusaha untuk tetap tenang
Tangismu pecah
Kurasa sesak menyelimuti
Tak tega rasanya, menyaksikanmu menderita begitu
Kuhibur dirimu
Kudinginkan panas di sekujur dadamu
Perlahan isakmu berhenti
Hingga akhirnya kata ikhlas terucap dari bibirmu
Kini, ikhlasmu telah terpatri dalam sanubari
Kaubelajar merela meski duka tak kunjung berlari
Harapku, semoga bahagia segera menghampiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H