Mohon tunggu...
Lateefa Noor
Lateefa Noor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis amatir yang selalu haus ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dunia Pernikahan Bukan Sebatas Cinta-cintaan

29 Agustus 2023   15:45 Diperbarui: 29 Agustus 2023   15:52 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/users/pexels-2286921/

Membahas tentang dunia pernikahan memang tidak ada habisnya. Ada saja drama yang turut serta mewarnainya. Dari mulai kasus perselingkuhan yang viral yang dilakukan oleh artis sampai orang tak dikenal. Bahkan, banyak beredar di dunia maya yang memberitakan adanya pembunuhan dan penganiayaan akibat perselingkuhan. Selain itu, ada juga kasus KDRT yang juga tak kalah mencengangkan yang alasannya bermacam-macam, entah itu yang logis mau pun yang jauh dari kata realistis.

Sungguh, sederet kasus lain dalam dunia pernikahan pun kerap memicu sakit kepala, bahkan trauma. 

Tanpa disadari, pertunjukan semacam itu banyak sekali contohnya di sekitar. Namun, tenang! Masih banyak, kok, cerita indah pernikahan yang bisa dijadikan teladan.

Maka dari itu, sebelum menikah, sebaiknya mantapkan hati dulu. Pertimbangkan baik-baik visi misinya seperti apa dan urgensinya bagaimana.

Jangan sampai ... seseorang menikah hanya karena bermodal cinta. Sungguh, itu tidak bisa menjadi jaminan pondasi rumah tangga yang kuat. Dalam berkeluarga, cinta saja tidak cukup. Ada beberapa variabel lain yang butuh dipelajari dengan tepat, yaitu tentang pemahaman spiritual, kesiapan mental, wawasan mengenai dunia pernikahan, pengelolaan keuangan, dan lain sebagainya.

Hal itu dimaksudkan agar ketika permasalahan dalam rumah tangga terjadi, ada ilmu yang bisa digunakan sebagai senjata untuk menguatkan janji suci.

Terkadang, orang-orang saat ini kebanyakan yang diprioritaskan malah resepsinya, yang bahkan tidak penting-penting amat. Bukan juga termasuk dalam syarat atau rukun pernikahan.

Bukankah yang lebih utama itu sahnya, bukan wah-nya, to?

Namun, kalau memang keadaan finansial mencukupi, nggak masalah, sih. Yang tidak boleh adalah terlalu memaksakan diri sampai berhutang sana-sini. Kasus yang heboh di Kediri satu bulan yang lalu, yaitu mengenai seorang ayah yang bunuh diri sebab terlilit hutang karena mengadakan perayaan nikah sang anak, seharusnya menjadi pembelajaran. Bahwa, seseorang harus pandai menempatkan diri. Sadar posisi dan paham kemampuan diri agar tidak mudah tergiur ekspektasi hingga hilang kendali.

Semoga kejadian serupa tidak ada lagi, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun